Surabaya
Newsweek- DPRD Surabaya mulai membahas rancangan peraturan daerah (raperda)
tentang kerja sama di berbagai bidang antara Kota Surabaya dengan Kota
Liverpool, Inggris.
Perda
yang dibahas panitia khusus (pansus) beranggotakan legislator di Komisi B DPRD
Surabaya ini untuk mewujudkan kerja sama sister city dua kota dunia tersebut.
Senin lalu, dewan sudah
menerima berkas dari Bagian Administrasi Kerjasama Pemkot Surabaya terkait
beberapa bidang yang akan dikerjasamakan.
Ketua
Komisi B DPRD Surabaya Mazlan Mansyur mengatakan, beberapa bidang kerja sama
akan dibahas dalam waktu dekat bersama dinas terkait. Di antaranya kerja sama
bidang ekonomi, masalah tata ruang, serta kepelabuhanan.
"Pada
pembahasan selanjutnya akan kami bahas satu persatu sesuai dengan dinas terkait
yang menanganinya, apa saja kerjasama yang akan dilakukan," kata Mazlan,
kemarin.
Dengan
adanya pembahasan bersama dinas terkait, ujar dia, kerja sama
Surabaya-Liverpool diharapkan akan lebih tepat sasaran dan berguna bagi kedua
kota.
Beberapa waktu lalu, Dubes
Inggris untuk Indonesia melakukan pertemuan dengan Wali Kota Tri Rismaharini
menindaklanjuti rencana kerja sama sister city dengan Liverpool.
"Kami
berharap segera ada kejelasan kerja sama kedua kota yang memiliki kesamaan
ini," kata Dubes Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Moazzam
Malik di Balai Kota Surabaya.
Dia
juga mengatakan, kerja sama di bidang olahraga sangat memungkinkan. Sebab,
Surabaya dan Liverpool sama-sama memiliki klub sepak bola.
Selain
itu, suporter di dua kota tersebut sama-sama fanatik. Sekolah sepak bola (SSB)
juga banyak di Surabaya.
Dia
berencana mengirim pelatih sepak bola langsung dari Inggris. "Negara kami
sangat terkenal dengan sepak bola. Kami ingin berbagi ilmu agar pesepak bola
anak-anak di sini bisa berprestasi," kata dia.
Malik
juga bicara soal kerja sama bidang lain. Menurutnya, Pemkot Liverpool sangat tertarik
untuk mewujudkan mimpi Risma di bidang transportasi dan tata ruang kota.
Salah satu hal yang akan
dilakukan Liverpool adalah membantu menyediakan kebutuhan transportasi untuk
Surabaya.
"Masih
akan dibahas lagi kerja samanya dalam bentuk apa. Kami sangat support dan ingin
membantu," ujar Malik.
Selain
bidang transportasi dan tata ruang, lanjut dia, pihaknya tertarik untuk
membantu di bidang pendidikan. Khususnya pembelajaran bahasa Inggris di
sekolah-sekolah.
Sebab, imbuhnya, bahasa
Inggris kini telah menjadi bahasa universal. Bahasa Inggris sangat dibutuhkan
untuk komunikasi. ( Ham )