AGROBIS – Kopi Indonesia menjadi
daya tarik tersendiri dalam ajang bursa pariwisata "business to
business" Pata Travel Mart 2017 yang digelar di Macau pada 13-15 September
2017. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian
Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana dalam keterangan tertulis di Jakarta, yang
disalin dari Antara, mengatakan pihaknya seringkali menggunakan
instrumen-instrumen tertentu sebagai daya tarik atau atraksi pengunjung dalam sebuah
pameran internasional, termasuk salah satunya kopi.
"Kami hampir selalu membawa berbagai atraktor untuk promosi pariwisata
di antaranya kopi dengan barista, jamu dengan mixologist, spa, membatik,
mengukir, sesuatu yang bersifat fotografik, misalnya, kostum carnival, dan
'performance' seni budaya," tutur Pitana.
Untuk ajang Pata Travel Mart 2017 yang digelar di Venetian Resort Hotel
Macau, pihaknya memboyong barista asal Medan yang menyajikan beragam kopi khas
nusantara secara gratis kepada pengunjung pameran.
Menurut Pitana, kopi dapat menjadi diplomasi sekaligus alat daya tarik bagi
pengunjung suatu pameran untuk datang ke Paviliun Indonesia. Terlebih hampir di
setiap daerah di Indonesia memiliki kopi khas sehingga kopi dapat juga
digunakan sebagai instrumen promosi suatu wilayah.
Barista asal Medan Jonsen Huang mengatakan pada kesempatan Pata Travel Mart
2017, ia membawa berbagai jenis kopi khas nusantara di antaranya kopi bajawa
dari Flores, kopi gayo dari Aceh, kopi toraja, Kopi enrekang dari Bone, kopi
mamasa dari Sulawesi Barat, dan kopi mandailing dari Sumatera Utara.
Di ajang Pata Travel Mart 2017, kata dia, kopi tersebut ia olah dengan dua
cara yakni secara automatis dengan menggunakan mesin "brew" dan
"manual brew". "Kopi yang disajikan untuk pengunjung diolah
dengan standar penyajian yang baik sehingga kami harapkan bisa memunculkan cita
rasa khas kopi terbaik Indonesia," ucap Jonsen.
Dengan kopi juga diharapkan menjadi awal daya tarik pengunjung Pata Travel
Mart 2017 untuk kemudian memutuskan berwisata ke Indonesia. Pata Travel Mart
merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pasific Asia Travel Association
(PATA) bekerja sama dengan China National Tourism Administration (CNTA),
Pemerintah Provinsi Macau. Tahun ini acara itu mengangkat tema "Create,
Connect, Conserve".
PATA Travel Mart merupakan ajang yang bersifat Business to Business dan
kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan paket wisata, mengangkat isu-isu
strategis, serta sebagai upaya untuk meningkatkan kerja sama antara sektor
publik dengan organisasi pemerintah ataupun industri yang terlibat di dalamnya.
Secara terpisah, diwartakan, Indonesia menyewa lahan seluas 108 m2 yang
didesain dengan fokus bernuansa Wonderful Indonesia mencirikan keanekaragaman
budaya dengan sentuhan modern.
Dubes RI di Dakar, Senegal merangkap Cabo Verde(Cape Verde), Mansyur
Pangeran, mengatakan Indonesia terbuka terhadap investasi swasta dan meminta
pengusaha dari negeri pulau di laut Arlantik itu memanfaatkan peluang bisnis dengan jaminan
dukungan kelembagaan dari Pemerintah Indonesia.
Hal itu disampaikan Dubes Mansyur Pangeran, dalam presentasinya di hadapan
pengusaha Cabo Verde pada seminar bisnis yang berjudul "Promosi Produk
Unggulan Ekspor Indonesia dan Trade Expo Indonesia (TEI) 2017".
Sekretaris dua Pensosbud KBRI Senegal, Dimas Prihadi kepada Antara London,
Jumat pekan lalu mengatakan. seminar diadakan KBRI Dakar, bekerja sama dengan
Kamar Dagang dan Industri Cabo Verde (CCISS), bertujuan untuk mempresentasikan
produk strategis Indonesia dan "Trade Expo Indonesia 2017", yang akan
diadakan 11-15 Oktober mendatang.
Dalam presentasinya, Dubes Mansyur Pangeran menyoroti kekayaan Indonesia
dalam sumber daya alam, produk ekspor unggulan dan industri strategis seperti
pesawat udara, kapal, kereta api, kelapa sawit, kakao, karet, kayu, tekstil,
elektronik, mobil, dan furnitur.
Dubes mengatakan berbagai bidang yang dapat dijajaki antara lain bidang
manufaktur dan perakitan peralatan pertanian; pengolahan makanan dan produk
pertanian; pembuatan dan perakitan peralatan kargo dan transportasi; tekstil,
pakaian dan alas kaki, produk elektronik dan pembuatan kertas, dan karet.
Pameran Dagang Dagang Indonesia 2017 merupakan salah satu peluang bisnis besar bagi
pengusaha Cabo Verde. Setiap orang diundang untuk berpartisipasi dalam acara
besar ini, ujar Dubes Mansyur.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal CCISS, Jos Luis Neves, menekankan
pentingnya pertemuan bisnis dan mengatakan bahwa ini adalah kesempatan bagi
pengusaha Cabo Verde atau Cape Verde mengidentifikasi peluang-peluang bisnis yang dapat
dijajaki. (nrc)