SITUBONDO - Warga Dusun Karang Layar, RT.02 /
RW.09 , Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo,
mengeluhkan proyek pembangunan saluran drainase di dusun karang layar tepatnya
jalan pertanian / irigasi sepanjang 200 Meter. Alasannya, proyek tersebut
dikerjakan terkesan asal-asalan pekerjaannya.
Warga setempat, Anwar (45), Minggu (12/8) mengatakan, pembangunan drainase tersebut kini masih berjalan namun di beberapa lokasi sudah keropos dan proyek itu tanpa papan informasi sebagai bentuk transparansi suatu proyek pembangunan milik pemerintah kepada masyarakat.
"Lebar saluran drainase diduga tidak sesuai ukuran yang seharusnya, adukan material juga diduga tidak sesuai takaran yang telah ditetapkan. Terbukti pembangunan yang sekarang masih dalam tahap pengerjaan itu sudah banyak yang hancur. Batu lapis sebagai bahan materialnya hanya dipasang di bagian luar dan atas saja, sementara di bagian dalam hanya tanah," ungkapnya.
Menurut dia, sejak pembangunan tersebut dimulai, warga sekitar tidak melihat ada papan informasi di sekitar proyek. "Kami tidak tahu nilai proyek serta sumber dana dan siapa rekanan yang mengerjakan. Kami melihat proyek tersebut siluman," katanya. Anwar berharap pihak terkait khususnya, Dinas yang mengawal Pekerjaan itu atau Jika Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Situbondo agar segera memanggil kontraktor yang mengerjakan serta turun ke lokasi pembangunan untuk menindak lanjuti buruknya hasil pembangunan yang sudah dilakukan.
"Bagaimana pun juga pembangunan itu menggunakan uang rakyat, sehingga wajib hukumnya pembangunan dilakukan semaksimal mungkin agar azas manfaatnya bisa dirasakan maksimal," tandasnya.
"Pemerintah Kabupaten atau DPUPR harus tanggap dengan mengecek langsung ke lapangan, kami menduga proyek siluman tidak hanya terjadi di dusun Karang layar ini saja. Itu bertujuan, tidak membuat para rekanan menyimpang dari aturan yang seharusnya dalam mengerjakan suatu pembangunan," terangnya. Selain itu, pembangunan yang sama juga terjadi di sepanjang jalan penghubung dua Desa di Kecamatan Kapongan, tambah Anwar.(HOS/Pri)
Warga setempat, Anwar (45), Minggu (12/8) mengatakan, pembangunan drainase tersebut kini masih berjalan namun di beberapa lokasi sudah keropos dan proyek itu tanpa papan informasi sebagai bentuk transparansi suatu proyek pembangunan milik pemerintah kepada masyarakat.
"Lebar saluran drainase diduga tidak sesuai ukuran yang seharusnya, adukan material juga diduga tidak sesuai takaran yang telah ditetapkan. Terbukti pembangunan yang sekarang masih dalam tahap pengerjaan itu sudah banyak yang hancur. Batu lapis sebagai bahan materialnya hanya dipasang di bagian luar dan atas saja, sementara di bagian dalam hanya tanah," ungkapnya.
Menurut dia, sejak pembangunan tersebut dimulai, warga sekitar tidak melihat ada papan informasi di sekitar proyek. "Kami tidak tahu nilai proyek serta sumber dana dan siapa rekanan yang mengerjakan. Kami melihat proyek tersebut siluman," katanya. Anwar berharap pihak terkait khususnya, Dinas yang mengawal Pekerjaan itu atau Jika Kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Situbondo agar segera memanggil kontraktor yang mengerjakan serta turun ke lokasi pembangunan untuk menindak lanjuti buruknya hasil pembangunan yang sudah dilakukan.
"Bagaimana pun juga pembangunan itu menggunakan uang rakyat, sehingga wajib hukumnya pembangunan dilakukan semaksimal mungkin agar azas manfaatnya bisa dirasakan maksimal," tandasnya.
"Pemerintah Kabupaten atau DPUPR harus tanggap dengan mengecek langsung ke lapangan, kami menduga proyek siluman tidak hanya terjadi di dusun Karang layar ini saja. Itu bertujuan, tidak membuat para rekanan menyimpang dari aturan yang seharusnya dalam mengerjakan suatu pembangunan," terangnya. Selain itu, pembangunan yang sama juga terjadi di sepanjang jalan penghubung dua Desa di Kecamatan Kapongan, tambah Anwar.(HOS/Pri)