Surabaya Newsweek- Sekitar 20 an warga yang tinggal di
lingkungan sekitar waduk sepat, menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya, Jumat (18/8). Mereka adalah warga dari tiga RT di RW 5
Kelurahan Lidah Kulon yang selama ini terkena dampak langsung dari tinggal di
dekat waduk.
Warga
diterima Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan
Tata Ruang Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan
Widiyanto, Kepala Bagian Hukum, Ira Tursilowati dan Kepala Bagian Pemerintahan
dan Otonomi Daerah, Eddy Chrisjanto di ruang sidang Sekda di Balai Kota
Surabaya.
Ketua RT 2 RW
5, Sujono mewakili warga mengatakan, warga yang tinggal di RT 2, RT 1 dan RT 5
di lingkungan RW 5 Kelurahan Lidah Kulon merupakan warga yang lokasi tempat
tinggalnya berdekatan dengan waduk. Imbasnya, warga seringkali kebanjiran,
utamanya di musim hujan. Karenanya, mereka ingin menyampaikan uneg-uneg kepada
Wali Kota Tri Rismaharini untuk segera dilakukan pengerjaan saluran air.
“Berkaitan
dengan pengerjaan saluran, kami mohon kepada bu wali agar sauran di lingkungan
RT 2 segera dikerjakan. Kalau memang bisa segera dikerjakan, ya mohon segera
dikerjakan. Karena ini berdampak pada banjir di lingkungan kami,” ujar Sujono
yang lantas diamini warga.
Pernyataan
senada disampaikan perwakilan warga RT 05 RW 05, Gendut. Dia mengatakan,
wilayahnya selama ini menjadi langganan banjir karena kondisi geografisnya yang
rendah. Dan itu berdampak pada kerusakan rumah dan jalan yang berlubang.
Karenanya, dirinya bersama warga yang terkena dampak langsung dari banjir,
mendatangi Balai Kota.
“Warga dari
RW 5 mendatangi Pemkot agar segera menormalisasi saluran supaya tidak terdampak
banjir lagi. Dengan adanya pertemuan ini harapannya bisa segera. Kami terketuk
untuk menyampaikan ini ke Pmekot karena selama ini ada warga di sana yang
mengatasnamakan terkena banjir, padahal bukan karena wilayahnya di atas,” jelas
Gendut.
Lurah Lidah
Kulon, Budi Santoso yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan, warga
yang datang ke Balai Kota adalah warga RT 1, RT 2 dan RT 5. Menurutnya, wilayah
tiga RT tersebut memang menempel di selatan waduk sepak (RT 5), lalu RT 2
berada di selatan RT 5 dan RT 1 berada di sebelah timur RT 2. “Salurannya yang
di RT 2 akan dinormalisasi. Dulu sempat ada yang menolak karena tanahnya
mereka. Setelah diberi pemahaman, yang bersangkutan sudah rela,” jelas Budi
Santoso.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot intinya sama dengan warga. Yakni agar bagaimana tidak banjir dan ada saluran.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot intinya sama dengan warga. Yakni agar bagaimana tidak banjir dan ada saluran.
“Untuk yang berkaitan langsung
dengan waduk akan segera diperbaiki. Intinya, sisi hukum biar berjalan, dan
untuk pembangunan biar berjalan. Insya Allah mulai minggu depan kami mulai
turun ke sana,” jelas Eri Cahyadi.
Kedatangan
warga tersebut, sambung Eri, juga membuat Pemkot bisa memetakan warga di
lingkungan mana yang berkaitan langsung dengan waduk. Sebab, selama ini juga
ada warga dari RT lain yang juga menyampaikan aspirasi serupa. Karenanya, Eri
meminta bantuan dari lurah dan juga warga untuk bersinergi bersama.
“Kalau sudah tahu warga yang terdampak langsung, kami yakin
berjalan. Minggu depan kami akan turun ke sana, nyusun DED dan akhir bulan bisa
pelaksanaan. Kami minta tolong pak lurah dan juga warga mendampingi,”
tambahnya.( Ham )