Surabaya
Newsweek- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surabaya menyatakan tingkat
konsumsi warga Kota Surabaya memakan ikan hingga saat ini masih tergolong
rendah atau belum memenuhi target nasional.
Kepala Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Joestamadji mengatakan, tingkat konsumsi ikan di
Surabaya rata-rata masih sekitar 35 kilogram per kapita per tahun.
"Jumlah
itu memang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 22 sampai 30
kilogram per tahun. Meski ada kenaikan, tingkat konsumsi ikan di Surabaya masih
kalah tinggi dibandingkan dengan beberapa kota di Indonesia Timur sepeti
Maluku, Makassar atau di Nusa Tenggara Timur," kata Joestamadji saat jumpa
pers di Kantor Humas pada Jum’at, (11/8/2017).
Melihat
masih rendahnya konsumsi makan ikan di Surabaya, Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan membuat terobosan dengan menggelar lomba teknologi tepat guna untuk
mahasiswa dan lomba pengolahan hasil perikanan untuk kader PKK kecamatan serta
siswa SMP se-Kota Surabaya. Lomba ini diadakan pada hari Sabtu, 12 Agustus 2017
di halaman Taman Surya pukul 06.00-11.00.
Joestamadji
menyampaikan maksud dan tujuan lomba gelar teknologi tepat guna untuk
merangsang perkembangan teknologi tepat guna (TTG) di sektor pertanian,
peternakan, perikanan, kelautan dan pangan sekaligus memberi apresiasi kepada
para pencipta produk TTG yang inovatif.
“Kami
menggandeng beberapa praktisi dari universitas ITS dan Widya Mandala agar karya
teknologi yang diciptakan benar-benar bonafit sehingga dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Joestamadji.
Berdasarkan
hasil seleksi yang dilakukan tim juri selama dua bulan didapat 27 peserta yang
terbagi atas mahasiswa, siswa SMA/SMK dan masyarakat. “Nanti kriteria
penilaian akan dilihat dari konsep yang mereka buat lalu presentasi dan
terakhir alat teknologi yang diciptakan,” imbuhnya.
Sedangkan
untuk lomba pengolahan hasil perikanan Joestamadji sengaja menggandeng kader
PKK, karena baginya PKK merupakan penggerak kegiatan program pemerintah dan
memiliki tingkat partisipasi kegiatan yang sangat tinggi sehingga perlu
dilibatkan dalam rangka pemberdayaan serta peningkatan kesejahteraan keluarga.
“Saya
berharap PKK mampu mendorong upaya dari program pemerintah yakni GEMARIKAN
untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi keluarga dan lingkungannya,” ungkap
Joestamadji.
Joestamadji
atau yang akrab disapa Joes menambahkan sangat penting untuk mengonsumsi ikan
karena ikan merupakan sumber protein hewani. Masalahnya, selama ini, tidak
sedikit di rumah tangga yang tidak memiliki kemampuan ikan menjadi lebih
menarik untuk dikonsumsi.
Dengan adanya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan masyarakat Surabaya bisa lebih piawai dalam mengolah ikan. "Rata-rata anak-anak kurang berselera bila melihat ikan yang dimasak utuh. Berbeda bila ikannya dimasak dengan berbagai olahan," ujarnya.( Ham )
Dengan adanya kegiatan ini, lanjut dia, diharapkan masyarakat Surabaya bisa lebih piawai dalam mengolah ikan. "Rata-rata anak-anak kurang berselera bila melihat ikan yang dimasak utuh. Berbeda bila ikannya dimasak dengan berbagai olahan," ujarnya.( Ham )