SURABAYA - Pembangunan proyek underpass di jalan
Mayjend Sungkono Surabaya walaupun sudah berjalan, ternyata masih terkendala
masalah pendanaan dan terancam molor kelangsungannya ? Pasalnya, proyek
sepanjang 473 meter dengan lebar 18 meter dan tinggi 5,5 meter yang dikerjakan
dengan system urunan oleh 20 investor yang tergabung dalam wadah DPD REI Jatim
masih belum terkumpul seratus persen. Hal itu disebabkan masih banyak
pengembang yang belum membayarkan dana urunan untuk pembangunan underpass.
"Kalau untuk saat ini sudah terkumpul Rp 38 miliar untuk pembangunan
saat ini, yang masih belum ada dananya sekitar Rp 36 miliar," ucap Project
Manager PT PP, Sholeh Indra Wibawa, Selasa (4/7/2017). Oleh sebab itu, pihaknya
meminta Pemkot Surabaya untuk ikut menagih agar pengembang yang sudah
berkomitmen untuk menyumbang agar segera mengumpulkan uangnya ke DPD REI Jawa
Timur dan diserahkan ke kontraktor pelaksana yaitu PT PP.
"Sebab anggaran dana tersebut akan menentukan proyek underpass ini bisa
rampung tepat waktu atau tidak. "Kalau anggaran dananya lancar tentu akan
bisa tepat waktu selesainya," cetus Sholeh. Lebih lanjut Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini menyebutkan Pemkot akan ikut membantu bicara dengan
pengembang di wilayah Surabaya Barat yang belum menyerahkan dana untuk
sumbangan pembangunan underpass Mayjend Sungkono.
"Kita akan menghitung kekurangannya berapa. Pengembang memang beberapa
ada yang belum membayar, kita akan undang lagi mereka agar mau segera
membayarkan uang yang dijanjikan untuk proyek underpass. Saya tahu kok uangnya
mereka itu berapa, ada datanya," ucap Risma.
Lebih lanjut, disampaikan Risma, kekurangan dana untuk proyek underpass ini
juga tidak sebanyak anggaran dana yang sudah digunakan saat ini. Dan Risma
sudah berkomitmen untuk tidak akan menambal dengan APBD melainkan akan
mengundang kembali untuk pengembang yang belum membayar. "Biasanya nggak banyak, karena nggak butuh
konstruksi utama, hanya membuat tebing-tebing saja. Strukturnya sudah selesai,"
katanya.
Dikatakan Risma adanya underpass dan overpass ini akan membantu melancarkan
arus lalu lintas. Jika sudah jadi semua di awal tahun 2018 mendatang, tidak
akan ada kemacetan di Mayjend Sungkono. Sebab kendaraan dari arah TVRI jika
akan ke Jalan HR Muhammad biasanya harus menunggu trafficht light sampai empat
kali.
Begitu juga dengan yang dari arah tol ke Kupang
Indah dan sebaliknya, mereka harus memutar dulu agar bisa ke arah tujuan
mereka. Jika sudah jalan underpass dan overpass ini maka akan tinggal lurus
saja tanpa ada memutar dan juga crossing. (Ham)