Surabaya
Newsweek- Wakil Ketua DPRD Surabaya Darmawan mendorong penggratisan semua
fasilitas olahraga di Kota Pahlawan. Pertimbangannya, semua warga Surabaya
berhak memanfaatkan sarana yang dibangun dengan menggunakan dana APBD tersebut.
Darmawan
mengatakan, bahwa di Surabaya sebenarnya terdapat puluhan fasilitas olahraga
yang tersebar di berbagai tempat. Mulai dari sarana olahraga sepakbola mini
atau futsal yang berkelas lokal, hingga lapangan hoki yang berstandar
internasional.
Menurutnya,
semua itu harus bisa dimanfaatkan untuk pengembangan bakat dan minat seluruh
warga Surabaya.
"Harus gratis
jika warga Surabaya yang memakainya," tegas Darmawan dalam penjelasannya
kepada wartawan, kemarin.
Legislator yang akrab
disapa Aden ini menuturkan bahwa, Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya selama ini
sudah membangun ratusan fasilitas dan lapangan olahraga. Tercatat ada sekitar
300 lapangan futsal, basket, voli, badminton, tenis, dan lainnya yang menyebar
hingga ke kampung-kampung.
Semua
fasilitas itu, sebutnya, dibangun dengan dengan dana APBD. Tidak sedikit
anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan gedung dan lapangan olahraga itu.
"Semua dicukupi
APBD termasuk biaya perawatan. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menggratiskan
fasilitas olahraga. Lapangan hoki sekalipun," ujar politisi Partai
Gerindra ini.
Dia menambahkan,
penggratisan ini harus didukung karena kegiatan olahraga pada dasarnya dapat
menjadi alat untuk menangkal kenakalan remaja. Juga untuk menghindarkan
anak-anak di Kota Pahlawan dari pengaruh narkoba.
Meski
demikian, Aden melihat bahwa pembangunan fasilitas dan sarana prasarana
olahraga di seluruh Surabaya belum sepenuhnya dibarengi dengan upaya
komprehensif.
Dia juga tidak
menginginkan semangat membangun fasilitas olahraga tak dibarengi dengan
pemanfaatannya. Yakni dibangun tapi tidak dimanfaatkan masyarakat.
Pihaknya melihat bahwa
pemanfaatan fasilitas olahraga itu tidak optimal, masih manual dan tidak
menggandeng para klub-klub pecinta Olahraga.
"Belum semua
fasilitas itu dimanfaatkan. Jangan sampai malah menyalahgunakan tarif sewa
untuk fasilitas yang seharusnya gratis. Jangan ada harga sewa di balik
meja," tandas Aden.
Selama ini, klub-klub lebih memilih ke gedung KONI Provinsi Jatim untuk berlatih. Padahal tempat ini sudah overload. ( Ham )