Surabaya Newsweek- Rencana Angkutan Massal Cepat
( AMC ) yang rencananya akan di laksanakan di kota Surabaya, pasalnya bakal terwujud, sebab Pemkot Surabaya sudah memastikan bahwa, pengerjaan proyek angkutan massal cepat
berbasis rel berupa trem di Kota Surabaya, akan dimulai tahun 2017, bahkan
Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai persiapan, demi mendukung kelancaran
pengerjaan trem, yang akan melalui rute Utara ke Selatan.
Agus Imam Sonhaji Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, mengatakan, Pemkot
Surabaya bersama tim dari Kementerian Perhubungan dan PT KAI telah melakukan
marking (penandaan) titik awal pengerjaan trem di Jalan Tunjungan pada Kamis
(8/6) lalu. Personel dari Pemkot Surabaya terdiri dari Bappeko serta dinas
terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
Pematusan serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
“Marking
ini dikasih tanda start di Jalan Tunjungan. Untuk pengukuran, sebelumnya
dilakukan konsultan mereka, kami melakukan cek ulang saja titik KM 11 + 450.
Itu ada dibawah JPO. Nanti ada halte nya trem. Jadi marking ini kami tandai
dulu, ini pesan psikologis, bahwa pengerjaan trem akan dimulai,” ujar Agus
Sonhaji.
Setelah
melakukan marking, fokus Pemkot selanjutanya adalah menyiapkan jalan yang akan
difungsikan untuk pengalihan arus lalu lintas ketika pengerjaan trem di Jalan
Tunjungan dimulai. Pemkot melalui Dinas PU BMP telah melakukan pelebaran jalan
Simpang Dukuh dengan membebaskan bangunan-bangunan yang ada di seberang jalan.
Sejak pembongkaran dilakukan Jumat (9/6) lalu, pengerjaan terus dilakukan.
Bila
pelebaran jalan Simpang Dukuh sudah beres, pengguna kendaraan yang selama ini
melintas di Jalan Tunjungan, akan dialihkan. Nantinya kendaraan dari arah Jalan
Gemblongan yang akan masuk ke Jalan Tunjungan, bakal diarahkan ke Jalan Genteng
Kali (belok kiri) lalu menuju Simpang Dukuh hingga tembus ke Jalan Gubernur
Suryo.
“Jadi
nanti kendaraan tidak akan lagi lewat ke Jalan Tunjungan, tapi belok kiri ke
Jalan Genteng Kali, Simpang Dukuh dan Gubernur Suryo. Tapi masih ada satu jalur
untuk kendaraan yang memang tujuannya ke Jalan Tunjungan semisal ke Hotel
Majapahit. Dishub masih menyiapkan rekayasa lalu lintas nya,” sambung Agus
Sonhaji.
Memang,
ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum pengerjaan proyek trem
dimulai demi memastikan kelancaran pengerjaannya. Namun, sesuai pesan
dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, pengerjaan trem ditargetkan dimulai
tahun ini. Trem akan menjadi bagian dari angkutan massal cepat berbasis di
Surabaya selain LRT (Light Rail Transit) plus feedr, trunk dan park and ride.
“Kami juga sudah
menyiapkan feeder-feeder untuk memasok penumpang. Intinya secara konsep, Insya
Allah sudah matang. Dan masyarakat juga mengetahui bahwa ini sudah jalan,”
jelas pejabat yang pernah menjabat Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ini.
Sebelumnya,
Wali Kota Tri Rismaharini menyampaikan, pengerjaan trem dengan pembiayaan Rp
2,7 triliun yang berasal dari APBN, ditargetkan dimulai tahun ini. Untuk tahun
ini anggarannya baru Rp 100 miliar. Menurut wali kota, pengerjaan proyek trem
ini dimulai dari Jalan Tunjungan. Untuk loop pertama rute nya dari Tunjungan
menuju Joyoboyo. Sementara loop kedua dari Tunjungan ke Jembatan Merah. Untuk
fase I sepanjang 11,45 kilometer. Sementara untuk fase dua sepanjang 6-7
kilometer. ( Ham )