SIDOARJO -
Karena
pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan
bertambahnya volume jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam dan
selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolahan sampah yang
berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat dan lingkungan.
Kepala desa
suruh kecamatan sukodono kabupaten Sidoarjo beserta perangkatnya mematangkan
pembangunan tempat pengelolahan sampah terpadu guna menciptakan kebersihan,
keamanan dan kenyamanan di daerah setempat.
Tempat
pembuangan sampah terpadu (TPST) yang terletak jauh dari pemukiman warga itu di
bangun sejak tahun 2016 dan mempunyai fungsi yang sangat berarti bagi warga
desa setempat karena yang dulunya warga desa tersebut membuang sampah yang
tidak pada tempatnya kini semenjak di bangunya TPST sampah di desa tersebut
tidak lagi di buang sembarangan karena pemerintah desa memperkerjakan warganya untuk
menjadi tenaga pengambil dan pemilah sampah yang di angkut di TPST tersebut.
bersama
semuah anggota kelompok swadaya
masyarakat (KSM) Desa suruh kecamatan Sukodono kabupaten sidoarjo tengah
melakukan kegiatan rutin yang di lakukan dua hari sekali dengan menggunakan
mobil box yakni memungut sampah dari semuah warga desa suruh untuk di angkut ke
TPST mulai pukul 14.00 sampai selesai dengan cara sampah di bungkus kantong
plastik lalu di taruh di depan rumah warga masing-masing untuk diambil oleh
petugas pemilah sampah.
Dulu sampah di
desa tersebut menumpuk dan tidak di buang sesuai pada tempatnya kini sampahnya jauh
berberkurang semenjak di bangunya TPST
karena untuk membentuk lingkungan desa yang bersih, hijau dan sehat
sekaligus menumbuhkan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar desa Suruh.
TPST yang
memperkerjakan warga desa setempat
sangat cekatan untuk memilah sampah sehungga sampah terlihat tertata
bersih dan rapi salah satu pekerjanya adalah
Bapak buckhori dan kawan-kawan yang melakukan pemilhan jenis sampah
mulai dari sampah rumah tangga yang yang berupa sampah jenis plastik, sampah jenis dedaunan dan sampah
jenis lainya.
Sampah yang di
pilah-pilah dan yang bernilai ekonomis di jual menjadi rupia seperti jenis
sampah plastik atau sampah berupa kerdus bekas, kertas atau yang lainya dan
kemudian untuk jenis sampah dedaunan atau
sampah lainya di teruskan untuk di buang ke TPA (tempat pembuangan akhir) di
kecamatan jabon karena TPST di desa
tersebut belum ada mesin untuk pengelolah sampah yang bisa di buat menjadi
pupuk kompos.