PROBOLINGGO - Pemerintah
Kota Probolinggo melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) punya cara jitu untuk
mengolah limbah agar berguna. Dengan bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), Pemkot menyulap limbah tahu menjadi gas Methane.
Terkait hal tersebut, maka Pemkot melalui
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat menggelar kegiatan Peresmian dan
Sosialisasi Instalasi Biogas yang bahan bakunya dari limbah tahu dari UD Sumber
Baru Jaya yang berada di Kelurahan Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih kota
Probolinggo, Rabu (31/5).
Acara tersebut, dihadiri oleh Walikota Probolinggo, Hj Rukmini SH, Msi, Sekda, Asisten, Polresta, Kodim, BPPT, Kepala SKPD, seluruh camat dan lurah serta sejumlah tokoh masyarakat dan pengusaha pabrik tahu yang berada di kota Probolinggo.
Kepala DLH Tutang Aribowo mengatakan, kegiatan ini merupakan keberhasilan pemkot dalam memfasilitasi penggunaan limbah tahu menjadi sarana yang bermanfaat bagi masyrakat. “Kapasitas yang dihasilkan oleh instalasi biogas methane ini sebesar 70m per kubik.
Sedangkan jumlah warga yang tercatat menerima sambungan gas tersebut sebanyak 42 KK. Mengingat selama ini, limbah tahu justru lebih banyak dibuang ke sungai sehingga cenderung membuat pencemaran lingkungan. Maka kami terus berupaya agar pemanfaatan limbah seperti ini bisa dikembangkan,”Ujar Tutang.
Lebih jauh Tutang menambahkan bahwa pihaknya juga terus menambahkan rumah yang bisa disambung gas methane yang dibagikan gratis. “Ini merupakan media edukasi mengelola limbah secara optimal. Gas methane juga mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam sambutannya Wali kota Hj Rukmini sangat mengapresiasi upaya DLH mengembangkan pengolahan limbah menjadi gas yang berguna bagi masyarakat. “Untuk itu kami minta agar sarana biogas ini dapat secara penuh dimanfaatkan oleh warga sekitar pabrik ini dan tentunya akan memberi dampak positif bagi masyarakat.”Ujar Walikota yang sekaligus meresmikan instalasi limbah tahu gas methane melalui penandatanganan prasasti.
Wali Kota dan segenap undangan kemudian melakukan peninjauan pengolahan limbah pabrik tahu menjadi gas methane. Walikota mengikuti dengan seksama penjelasan BPPT tentang proses pengolahan limbah hingga menjadi gas methane.
Ditempat yang sama Tis'atul Hasanah pemilik UD Sumber Baru Jaya mengatakan, bahwa perusahaan tahu yang didirikannya telah berjalan selama 7 tahun, tepatnya mulai beroperasi sejak 2010 silam. “Sejak berdiri tujuh tahun silam, kami telah dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat berupa mengangkat tenaga kerja dari warga sekitar.
Dan mengenai pemasaran, kami telah melakukan kerjasama dengan distributor dan
mereka yang mengambil ke pabrik.”ujarnya perempuan yang mengaku setiap harinya
bisa memafaatkan bahan baku kedelai sebanyak 8 kwintal ini. (Suh)