KOTA KEDIRI - Para ibu khususnya
di Kota Kediri harus mengetahui pentingnya inflasi agar tidak berlebihan dan
seperlunya ketika belanja kebutuhan. Karena para ibu pengambil keputusan yang
dominan untuk belanja, maka ibu-ibu memiliki pengaruh terhadap inflasi.
Hal
tersebut yang diungkapkan oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam acara
Deklarasi Gerakan Ibu Peduli Inflasi (GIPI) Kota Kediri dari Kediri untuk
Indonesia yang bertempat di Gedung lantai 5 Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Kediri, Rabu (24/5).
TPID
Kota Kediri sudah melakukan terobosan untuk mengendalikan inflasi. Terobosan
tersebut yaitu dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan
stakeholder terkait. Nota kesepahaman itu ketika Pemerintah Kota Kediri
melakukan operasi pasar murni, harga untuk penjualan beberapa komoditas yang
dijual di operasi pasar murni lebih murah dibanding dengan harga pasaran.
Diadakannya
operasi pasar murni yang ditiap kelurahan itu tujuannya agar harga tetap stabil
saat akan menjelang hari besar seperti menjelang bulan Ramadhan, Hari Raya Idul
Fitri, Natal dan Tahun Baru.
Beberapa
program pemkot untuk menekan inflasi diantaranya memberikan biaya daftar ulang
dan seragam gratis untuk siswa SD, SMP dan SMA, transportasi gratis yaitu tiga
bus sekolah dan angkot gratis untuk siswa sekolah.
Selain
itu, terobosan baru untuk mengendalikan inflasi di Kota Kediri, dengan
mengajak ibu-ibu turut serta peduli inflasi. Berdasrkan hasil survei Markplus
pada tahun 2004, bahwa ibu rumah tangga yang menjadi pengambil
keputusan dominan untuk pembelian beragam produk mulai dari peralatan dapur,
pakaian anak, obat bebas, sekolah anak, hingga liburan keluarga.
Dalam
sambutannya, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan gerakan ibu peduli
inflasi agar tidak hanya masyarakat Kota Kediri namun seluruh Indonesia
mengetahui pentingnya inflasi dan inflasi juga dapat dikendalikan sehingga
harga dipasaran tidak mahal. “Para ibu rentang usia 22 sampai 29 tahun menurut
BPS yang paling banyak menikah atau disebut ibu muda ini harus diberi edukasi
agar kalau belanja lebih bijak dan tidak berlebihan khususnya pada bulan
Ramadhan, Natal, Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha,”ujar Mas Abu.
Mas
Abu juga menambahkan turut peduli inflasi ibu-ibu ini dapat memberikan
dampak positif sehingga inflasi tetap terjaga dan dapat menurun. Di Kota Kediri
dalam mengendalikan inflasi dengan cara yang terstruktur, dan tidak putus dalam
meja rapat saja namun turun langsung ke masyarakat. “Kita turun langsung
kebawah seperti ke kelurahan, pasar dan alhamdulillah inflasinya turun, pada
tahun 2016 1,30% (yoy) dan pada bulan ini inflasinya 0,38%(yoy),”ujarnya.