Surabaya Newsweek-
Eks Lokalisasi Dolly, Pemerintah Kota Surabaya memastikan wilayah tersebut, bersih
dari praktek prostitusi terselubung bahkan, para wanita penjaja seks komersial
dipastikan tak ada lagi yang berkeliaran.
Kepala Satpol PP Kota Surabaya,
Irvan Widianto mengatakan, Satpol PP aktif melakukan patroli di kawasan Dolly
yang kini sudah berubah fungsi dari eks lokalisasi menjadi daerah yang hidup
dari segi ekonomi warga seperti, maraknya Usaha Kecil Menengah, dan
industri kreatif.
“Kita pastikan eks lokalisasi Dolly clear
dari praktek prostitusi, dan keamanan terus kita tingkatkan, untuk menjaga
kenyamanan masyarakat di wilayah Dolly.”ujarnya saat jumpa pers soal ‘Penegakan
Perda dan Upaya Pengamanan Kota’ di ruang Humas Pemkot Surabaya, Senin
(01/05/17).
Ia mengakui, memang belum lama ini
diketemukan ada praktik prostitusi terselubung di bekas kawasan Dolly namun
segera dirazia dan ditindak oleh Satpol PP.
“Dalam razia tersebut ada tujuh
wanita pekerja seks komersial yang kita amankan.”terangnya.
Lebih lanjut Irvan menjelaskan,
jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang terjaring oleh Satpol PP disekitar eks
Dolly selama empat bulan terakhir yaitu Januari hingga April 2017 sudah
terjaring 36 PSK dari empat wilayah yaitu, eks lokalisasi Dolly 12 orang, Makam
kembang Kuning 11 orang, Diponegoro 3 orang, dan Tambak Asri 10 orang.
“Sementara selama tahun 2016 jumlah
PSK atau Wanita Harapan yang telah terjaring oleh Satpol PP total
sebanyak 111 orang. Setiap PSK yang terjaring akan dilakukan outreach dan tes
HIV oleh, Dinas Kesehatan dan DP5B Kota Surabaya.”jelas Irvan.
Irvan juga menambahkan, dalam
menjaga ketertiban umum, bukan hanya fokus di kawasan eks Dolly, namun juga
seluruh Surabaya yang diindikasikan rawan terhadap kriminal.
Langkah-langkah Satpol PP dalam
menjaga ketertiban umum, kata Irvan, Satpol PP membentuk ‘Tim Asuhan Rembulan’
yang terdiri dari Polrestabes, Tim Odong-odong Satpol PP, Satlinmas, Dispora,
Dishub, dan Dinas Sosial Kota Surabaya.
“Selama enam bulan sejak Oktober
2016, hingga Maret 2017 Tim Asuhan Rembulan sudah berhasil merazia
sedikitnya 40 orang dalam operasi penertiban. Rinciannya, dibulan Oktober 2016
terjaring 12 orang, November 5 orang, Desember 4 orang, Januari 2017 14
orang, Februari 2 orang, dan bulan Maret 3 orang, jadi total ada 40
orang.”jelasnya.
Sementara itu Camat Sawahan, Yunus
mengatakan, kawasan Dolly kini sudah beralih fungsi tidak lagi menjadi sentra
pekerja seks komersial, namun menjadi kawasan dengan geliat ekonomi warga yang
terus tumbuh. Karena para eks wanita pekerja seks oleh Pemkot Surabaya dilatih
untuk berkarya dengan beragam usaha yang digelutinya.
“Coba Anda lihat sekarang di Dolly,
banyak pelaku UKM eks pekerja Dolly dan warga setempat berhasil mengembangkan
usahanya, dengan berbagai macam hasil kreatifitas produk yang dihasilkan. Dan
Dolly kini sudah menjadi sentra industri kreatif dan UKM yang
inovatif.”ungkapnya. ( Ham )