Drs
H Hasan Aminuddin M.Si saat memberikan sambutan dalam kegiatan selamatan Desa
Gunung Geni Kec Banyuanyar
|
PROBOLINGGO - Guna mengungkapkan rasa syukur atas limpahan rahmad dari
Allah SWT atas terciptanya kondisi desa yang kondusif dan terkendali, maka
Pemerintahan Desa Gunung Geni kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo
mengadakan kegiatan Selamatan Desa yang berlangsung Sabtu malam (13/5/2017).
Hadir dalam kegiatan yang selain
tasyakuran dan diselingi hiburan kesenian tradisonal Ketoprak Rukun family dari
Sumenep Madura ini, Anggota DPR RI Komsi VIII, Drs H Hasan Aminuddin Msi, suami
Hj Tantriana Sari SE, Bupati Probolinggo, Camat Banyuanyar, Drs H Didik Abdul
Rohim Msi, Muspika Banyuanyar, Ketua MWCNU Banyuanyar, H Toha, para Kepala Desa
se Kecamatan Banyuanyar, Para Tokoh masyarakat Desa dan ribuan penonton.
Dalam sambutannya H Hasan Aminuddin
menegaskan, agar sebagai orang tua harus memberi contoh yang baik pada
anak-anaknya. Namun selama ini, banyak orang tua hanya bisanya menyuruh anak
berbuat baik, tapi orang tuanya sendiri tidak pernah memberi contoh perbuatan
yang baik pada anaknya.
Bahkan jaman sekarang ada orang tua
asyik nonton TV disaat waktunya sholat magrib, dan seenaknya orang tua menyuruh
anak untuk sholat magrib. Yang terjadi bukan si anak itu menuruti ucapan orang
tua, tapi sebaliknya malah anak tersebut berani melawannya.
“Saya gak akan sholat… Wong ibu
asyik nonton TV dan tidak sholat, seenaknya nyuruh saya,”kata H Hasan
Aminuddin, seakan menirukan jawaban anak terhadap perintah orang tuanya.
Orang tua jaman dulu berangkat
bekerja setelah matahari terbit & sudah kembali ke rumah sebelum matahari
terbenam. Orang tua dulu lebih mengutamakan waktu khususnya menjaga waktu
sholat. Dan walaupun memiliki anak yg banyak, rumah halaman pun tetap luas
bahkan tidak sedikit ada yang memiliki kebun. Namun walau anaknya banyak, dan
semua anak-anaknya bersekolah.
Sedangkan jaman sekarang, kata
Hasan, sudah banyak orang tua tidak mengenal waktu, karena banyak orang yg
berangkat kerja mulai subuh dan sampai pulang rumah setelah isya’ atau tengah
malam. Bahkan dalam hidupnya sudah kecukupan yang dilengkapi dengan mesin cuci,
kompor gas, HP, kendaraan, TV, email, FB, Twitter, i-pad, ruangan ber AC.
Tapi yang terjadi dalam hidupnya
tidak sempat menikmati hidupnya, karena semuanya dilakukan TERBURU-BURU.
Sehingga dalam hidupnya tidak barokah karena lebih takut kehilangan
pekerjaan, dan kita berani melewatkan Ibadah sholat.
“Kalau selalu meninggalkan sholat
maka hidupnya penuh keruwetan dan tidak pernah merasakan bahagia dalam
keluarga. Makanya, kalau punya pikiran ruwet, usahakan tepat waktu pada
waktunya sholat. Insyaallah, hidupnya akan tentang dan bahagia, “kata H Hasan
Aminuddin, yang sekaligus menegaskan hubungan keluarga untuk tetap dijaga dan
memperbanyak silaturrohim pada keluarganya.
Bahkan Hasan Aminuddin mencontohkan soal
keluarga, pada jaman modern ini sudah banyak bukti, saudara sepupu sudah jauh
hubungan keluarganya. Pasalnya, orang tua masa sekarang ini tidak pernah
bersilaturrohim dengan keluarga yang lain.
Dan bila dibandingkan dengan orang
tua tempo dulu, setiap hari raya para orang tua selalu mengajak anak-anaknya
bersilaturrohim ke keluarga yang lain dan mengenalkan anak-anaknya bahwa mereka
masih ada hubungan famili, sehingga hubungan saudara tetap utuh dan saling
mengenal antar keluarga itu.