Surabaya Newsweek- Ketersediaan stok darah yang dimiliki Palang Merah
Indonesia (PMI) di hampir semua kota di Indonesia, cenderung mengalami penurunan
ketika bulan puasa Ramadhan. Ini karena jumlah aktivitas donor darah selama
puasa, biasanya turun. Namun, itu tidak terjadi di Surabaya. Stok kantong darah
di PMI Surabaya, lebih dari cukup selama bulan Ramadhan tahun ini.
Kepala Humas
PMI Surabaya, Agung Tri Joetanto mengatakan, per tanggal 26 Mei 2017, stok
darah di PMI Surabaya lebih dari cukup. Rinciannya, untuk darah endap (packed
Red Cell/PRC) ada 870 kantong yang terdiri dari 215 kantong golongan darah A,
273 golongan darah B, 67 AB positif dan 1 negatif, dan 316 golongan darah O.
Lalu untuk stok darah putih (Thrombocyte Concentrate ) ada 1065 kantong yang
terdiri dari 212 golongan darah A, 321 golongan darah B, 51 golongan darah AB
dan 480 golongan darah O positif dan 1 negatif. Sedangkan untuk stok darah utuh
(whole blood/WB) sebanyak 430 kantong darah yang terdiri dari 85 golongan darah
A, 127, 11 AB positif dan 1 AB negatif serta 206 golongan darah O.
“Dimana-mana
stok darah di bulan puasa cenderung turun, tak tanggung-tanggung turunnya
hingga 50 persen. Tapi Alhamdulillah di Surabaya stok nya masih cukup. Stoknya
aman. Ini karena banyak individu dan institusi yang memajukan jadwal donor
darahnya sebelum bulan puasa,” ujar Agung Tri ketika jumpa pers di kantor
Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (26/5/2017).
Dijelaskan
Agung, tercukupinya stok darah untuk persediaan di masa bulan Ramadhan itu
tidak lepas dari sinergi yang manis dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya
serta antuasiasme warga Surabaya untuk ikut mendonorkan darah. Menurutnya,
selama ini, ketersediaan stok darah di PMI Surabaya lebih dari cukup dari
permintaan yang ada sekitar 400 an kantong darah. Permintaan tersebut 60 persen
berasal dari RSUD dr Soetomo dan sisanya dari luar kota maupun luar provinsi.
Bahkan, April lalu, PMI Surabaya mengirim stok darah ke Pinang, Malaysia.
“Namun,
meski stok aman, tapi (permintaan) tidak bisa diprediksi. Sebab, pendonor darah
memang tidak bisa dipaksa. Biasanya golongan darah AB yang paling rawan karena
stok nya paling sedikit dan yang negatif itu yang sulit,” sambung dia.
Untuk bulan
puasa Ramadhan ini, Agung menyebut PMI Surabaya akan melakukan jemput bola
dengan menggelar donoh darah di taman-taman kota maupun di tempat ibadah. PMI,
sambung dia, akan memberikan souvenir dan juga sembako bagi pendonor. “Tapi
yang terpenting bukan souvenir dan sembako nya melainkan bisa membantu sesama,”
sambung dia.
Kepala Dinas
Sosial Kota Surabaya, Supomo mengatakan, selama ini, Pemkot Surabaya memang
punya kepedulian tinggi untuk ikut membantu tersedianya stok darah di PMI
Surabaya. Bentuk kepedulian itu diwujudkan lewat menggugah warga untuk
mendonorkan darahnya. Caranya dengan mendekatkan donor darah di
kecamatan.
“Kami punya
agenda menggelar donor darah di setiap kecamatan, empat kali dalam setahun. Itu
upaya kami agar, warga Surabaya ikut dalam kegiatan kemanusiaan dengan cara
yang mudah, yakni donor darah di dekat tempat tinggalnya,” ujar Supomo.
Selama Mei
ini, pelaksanaan donor darah sudah digelar di Kecamatan Gayungan (3/5),
Kecamatan Pakal (9/5), Kecamatan Sambikerep (10/5), Kecamatan Sukolilo (10/5),
Kecamatan Wonokromo (11/5), dan Kecamatan Tambaksari pada 13 Mei lalu. ( Ham )