BANYUWANGI - Bertempat dibalai pembudidayaan beras
Organik, desa Sumberbaru kecamatan Singojuruh kabupaten Banyuwangi, pada hari
Senin (17/4) dengan ditandai pemukulan Gong oleh Kepala BKKBN Dr. Suryo Condro
Suropati, M.Pd ,yang didampingi Bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas, M.Si
bersama ibu, naka, Pecanangan Kampong Keluarga Berencana (KB) se-kabupaten
Banyuwangi telah diresmikan.
Acara dihadiri
oleh Kepala BKKBN bersama rombongan. Forpinda kabupaten Banyuwangi Para
pimpinan SKPD. Para camat se-kabupaten Banyuwangi. Forpikka. Perbankkan Para
kepala desa. Ibu-ibu PKK. Para kepala Puskemas dan [etugas KB se-kabupaten
Banyuwangi. Tokoh Masyarakat. Tokoh Agama.MUI .dan Undangan.
Bupati
Banyuwangi dalam sambutannya menjelaskan “ di tempat ini kawasan pembudidayaan
beras organic yang baru saja meraih juara 1 wira usaha muda tani untuk pengelolahan
padi organic, juga juara di Vietnam maupun Banglades juga tentang pengelolahan
padi organic, dan pendampingannya dari Bank Indonesia. Di tempat ini ada
pengepresan bera sorganik yang tahan lama.
Terkait dengan
kampong KB, diresmikan kampong KB se-kabupatrn Banyuwangi, untuk merancang
kampong KB secara bersama-sama anatara Pemerintah Pusat dengan pemerinah
Daerah. Mohon dari tokoh-tokoh Agama maupun TNI. POLRI untuk mendorong kegiatan
KB ini. Agar berjalan dengan sukses.
Pemerintah
sendiri untuk berektiar, agar kegiatan ini bisa berjalan baik dan lancar. Kita mengapresiasi tentang mobil riaksi cepat
dengan melalui UGD Kemiskinan, dimana melayanai rakyat, tentang kesehatan dan
kemiskinan.
Terdapat enovasi
mobil siaga didesa-desa, dan saya tidak mengadakan ambulan, yang di suplay dari
dana desa, jadi urusan orang miskin tidak usah lapor ke bupati cukup ke kepala
desa. Dengan demikian masyarakat miskin tidak usah birokrasi yang
berkepanjangan. Harapan samoga UGD Kemiskinan ini bisa tumbuh dan berkembang di
desa-desa sebagai enovasi.
Dulu dana desa
yang kita glontorkan ke desa, 93 M, sekarang mencapai 143 M dengan harapan
untuk pelayanan masyarakat miskin bisa ditingkatkan, dan pemberdayaan perempuan
juga sangat penting, untuk kepala desa, agar angaran desa bisa dianggarkan
untuk kegiatan perempuan., seperti ibu hamil. Dan pembangunan desa jalan secara
oktimal.
Inflansi
Banyuwangi terendah di Jawa Timur menurut data BPS dari 10 kabupaten, bahkan
harga-harga berlanja, yang paling murah di Indonesia indeknya 3,03, pertumbuhan ekonominya tinggi 6,6, inflansinya
rendah. Katanya.
Kepala BKKBN Dr.
Suryo Condro Suropati, M.Mp, menjelaskan ; bahwa dalam rangka untuk mencanagkan
kampong KB. Kampong KB adalah salah satu intruksi Presiden Joko Widodo, dalam
rangka untuk menggaongkan kembali,merefetalisasi Prokram Keluarga Berencana, selama reformasi, yang kita akui,dilupakan dan
ditinggalkan .
Padahal KB
dahulu sudah sukses, BKKBN telah sukses menurunkan angka kelahiran total dari
tahun 1970 yang jumlahnya 5,6 anak/perempuan menjadi 2,6 anak/perempuan tahun
2000. Sebetulnya targetnya 2,1, sebab 2,1 penduduk bisa seimbang. Tidak akan
terjadi ledakan penduduk, karena era reformasi,justru yang ditinggalkan adalah
program KB.
Dengan
keberhasilan BKKBN tahun 1970 sampai tahun 2000, bisa menurunkan angka kelahiran dari 5,6 anak menjadi 2,6 anak, kita
mendapatkan bonus demografi, dari penduduk usia kerja 15 tahun, lebih 50 % dari
usia yang tidak kerja. 14 th kebawah ditambah 65 tahun keatas, maka demografi
ini, bisa menjadi anugrah, bisa menjadi musibah untuk kesejaterakaan rakyat
Indinesia.
Kalau manusianya
berkwalitas akan mendapatkan anugrah, terutama tenaga kerjannya berkwalitas.
Kalau tidak berkwalitas, maka akan terjadi bencana kependudukan, akan terjadi
musibah, Contoh meningkatkanya kekerasan dirumah tangga, kekerasan di
masyarakat, bekal, banyaknya criminal, ini tanda-tanda bencana kependudukan.