SURABAYA
– Unit Reksrim Polsek Wonokromo
berhasil meringkus dua pemuda pengganguran yang terbelit masalah ekonomi
sehingga nekat membobol ruang Satuan Pengawas Internal RSI Surabaya. Namun apes
saat beraksi mereka terekam CCTV yang terpasang di Rumah Sakit Islam yang
berada di Jl. A. Yani tersebut.
Kedua pelaku itu adalah Yasin Roidin
dan Bayu Tola Topan. Pelaku beraksi pada Selasa (28/3) sekitar pukul 20.30.
Saat itu mereka langsung menuju lantai 2 gedung RS. Yasin dan Bayu tidak
terburu-buru melancarkan aksi. Mereka terlebih dahulu menggambar situasi.
Kapolsek Wonokromo, Kompol Arisandi,
Selasa (4/4) mengatakan Bayu tercatat pernah bekerja sebagai petugas cleaning
service di Rumah Sakit tersebut. Sehingga dia hafal celahnya dan tidak
kesulitan saat beraksi. Setelah memastikan keadaan aman, kedua pelaku menuju
salah satu ruangan, yakni ruang SPI.
Tanpa menunggu waktu lama, pelaku
masuk ke ruangan itu. Mereka memanfaatkan celah angin-angin di atas pintu. Saat
itu hanya Bayu yang masuk ke ruangan dengan cara dipanggul Yasin untuk mencapai
lubang angin-angin itu. Celah angin angin memang tidak seberapa besar, tapi
masih bisa dibuat satu orang untuk masuk
Dalam waktu singkat, pelaku bisa
menggasak uang sekitar Rp 4 juta. Setelah itu mereka meninggalkan RS seperti
pengunjung biasa, seolah tidak terjadi apa-apa. Apes Bayu dan Yasin karena CCTV
RS merekam semua ulah mereka. Polisi yang menerima laporan pun tidak kesulitan
untuk mengenali pelaku.
Tak membutuhkan waktu lama dalam
mengungkap pelaku. Polisi akhirnya meringkus pelaku pada Sabtu (1/4). Berdasar
pemeriksaan, keduanya mengaku nekat mencuri karena motif ekonomi. Dia berdalih
harus membantu orang tua untuk mencari uang untuk menyekolahkan adiknya.
Sementara itu, Yasin mengakui sudah pernah
mendekam di balik jeruji besi. Dia pernah berurusan dengan Polsek Wonocolo
karena kasus kekerasan di muka umum. Polisi kini mendalami kasus pencurian itu.
Para pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan ancam hukuman
maksimal lima tahun penjara. (eko)