BANYUWANGI
- Program
sertfikat tanah secara gratis yang dibiayai oleh APBN pada Pemerintahan
Presiden RI Joko Widodo sekarang ini dinamakan Pendaftaran Tanah Sisitematis Lengkap
(PTSL). Sebetulnya sama sebangun dengan Program Prona pada era Presidennya
Susilo Bambang Yudoyono (SBY), dan
sekarang hanya cuma ganti bajunya saja.
Kabupaten
Banyuwangi oleh Kementrian Agraria melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN)
kebagian 32637 bidang tanah. 1124 Bidang tanah terdaftar. 21613 Rencana Jumlah
Bidang PTSL dan 15450 Prosentase PTSL.
Yang
dibagi 6 Desa dari 4 kecamatan yang ada di kabupaten Banyuwangi. Yang
meliputi @(1) desa Tegalarum kecamatan
Sempu sebanyak= rencana jumlah bidang
PTSL = 3176. @ (2) Desa Karangsari kecamatan Sempu rencana jumlah bidang
PTSL = 4402 @(3) desa Tapanrejo kecamatan Muncar rencana jumlah bidang PTSL=
2152. @(4) desa Sumberberas kecamatan Muncar rencana jumlah PTSL= 4455 @(5)
desa Purwodadi kecamatan Gambiran rencana jumlah PTSL = 3488. Dan @6 desa
Bangorejo kecamatan Bangorejo rencana jumlah PTSL = 3940.
Dalam
pelaksanaan PTSL yang mengerjakan adalah Pokmas, dan pemerintah desa tidak ikut
didalamnya, Cuma kepala desa kalau ada surat erlengkapan ang ditanda tangani
baru epala desa menanda tangani.
Bagi
desa Tegalarum pada pelaksanaan PTSL, kepala desanya “ Turmudi “ mantan dari
anggota dewan Banyuwangi, tertangkap OTT Saber Pungli Banyuwangi, dimana dalam
pelaksanaan PTSL Pokmas Tegalsari secara kesepakatan bersama, untuk pemohon
harus membayar Rp 350 ribu, yang dipergunakan untuk, beli matre, beli patok batas, akomodasi yang
mengerjakan, bagi tanah yang didaftarkan sudah berakte.
Bagi
tanah yang belum di aktekan , pemohon harus menambah biaya akte sebesar Rp 600
ribu. Dari masyalah akte inilah Tim Saber Pungli mengglendeng kepala desa Tegalarum bersama Sekrestaris desa maupun
bendahara ke Mapolres Banyuwangi untuk dimintai keterangan.
Menurut
keterangan kepala desa Turmudi kepada wartawan menjelaskan “ bahwa kita bersama
ke enam pelaksanan PTSL dalam pelaksanaannya sama, tariff juga sama, tetapi
mengapa yang dibidik kok saya, ada apa ini, Saya tidak habis tahu.” protesnya.
Setelah
diperiksa di Mapolres, yang dihadiri dari unsure petugas pertanahan,
teman-teman dari ASKAB juga datang. Pada pemeriksaan polisi, saya disalahkan
tentang pembuatan akte tanah yang tidak prosedural, kalau biaya akomodasi yang
Rp 350 ribu tidak dipermasalakan.
Akhirnya
setelah kejadian ini Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi adakan utusan pergi ke
Jakarta menemui Kementrian Desa, dimana utusan kepala desa mengatakan bahwa
gara-gara PTSL kepala desa ditangkap Saber Pungli. Akhirnya kementrian Desa
marah-marah ke kementerian Agraria. Dimana Agraria yang punya gawe, tetapi
kepala desa yang dikorbankan.
Akhir
- akhir ini kepala desa se-kabupaten Banyuwangi sering mengadakan rapat-rapat
membahas masalah PTSL, yang dinilai tidak adil, sebab BPN sendiri yang punya
program tidak mau terbuka, dan Bupati Banyuwangi sendiri menjelaskan bahwa PTSL
gratististis. Kata Turmudi.
Menurut
salah satu kepala desa yang tidak mau disebut namanya yang ikut nimbrung
menjelaskan” memang ada di PTSL gratistitis di kabupaten lain, akan tetapi
biaya akomodasi dibiayaai oleh APBD. Di Banyuwangi BPN nya kurang cerdas,
seharusnya BPN ada proyek seperti PTSL
ini harusnya berkordinasi dengan Pemda. Tidak seperti ini, sekarang selalu
kepala desa yang dikorbankan. Kalau kepala desa semua tidak mau menjalankan
program Negara seperti PTSL dianggap makar.
Seperti
tayangan di TV tentang Prona atau PTSL , dimana kepala desa yang ada di
kabupaten Sidoharja menjalankan program Negara seperti PTSL juga tertangkap
Saber Pungli , gara-gara menarik uang akomodasi untuk perlengkapan pengajuan
Sertifikat, akan tetapi Bupati sidoharjo tanggap, yang akhirnya bupati Sidoharja
mengeluarkan SK , bahwa PTSL ada yang harus dibiayaai pemohon, dan akhirnya
kepala desa yang kena Saber Pungli dibebaskan.
Sekarang semua kepala
desa se-kabupaten Banyuwangi tiarap dalam pengurusan yang berhubungan dengan
pertanahan maupun yang mengandung keuangan, sebab takut dibidik oleh Saber
Pungli. Katanya (jok)