BONDOWOSO –
Fokus pembangunan tahun 2017 yang diharapkan bisa menjadi penggerak
perekonomian utama di Kabupaten Bondowoso terus berbenah. Salah satunya, Sector
Pariwisata yang terus digenjot untuk menopang pengembangan ekonomi kerakyatan.
Terbukti Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disparpora), Kamis 23/03/2017, mengundang
sedikitnya 58 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk membantu
memperkenalkan dunia kepariwisataan di kota yang baru-baru ini menyebut
Republik Kopi.
Kepala
Disparpora Bondowoso Harry Patriantono mengatakan, PHPI sangat dibutuhkan untuk
menyangga perkembangan kepariwisataan serta untuk lebih membantu tingkat
wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan nusantara yang berkunjung.
Dalam program
pelayanan, pelatihan kemudian standarisasi baik di hotel maupun direstauran
sangat diperlukan. Sehingga akan menimbulkan kenyamanan bagi wisatawan yang
mengunjungi Bondowoso sebagai daerah wisata, ujarnya usai memberikan sambutan
di Aula Disparpora.
Dengan
kebersamaan yang baik, kata Harry, dari masyarakat dalam hal ini beberapa
pelaku wisata, diharapkan dapat memberikan pelayanan yang maksimal sehingga ada
kepastian kenyamanan bagi wisatawan.
Keberadaan
beberapa homestay yang ada di masyarakat sebenarnya perlu untuk dijangkau. Tapi
kali ini, kami mencoba untuk membentuk terlebih dahulu perhimpunan hotel dan
restaurannya, imbuhnya.
Setelah
terbentuk, lebih lanjut Harry menjelaskan, pihaknya akan membuat aturan-aturan
intern tentang PHPI Kabupaten Bondowoso. Sehingga dengan aturan itu, PHPI
menjadi sarana fasilitas antara pemerintah dengan stakeholder Pariwisata.
Kalau hanya pemerintah
yang antusias untuk memajukan dunia kepariwisataan dengan anggaran yang
terbatas terutama dibidang promosi akan sulit. Jadi kami ingin sinergi ini
dapat menimbulkan rasa memiliki terhadap wisata yang ada di Bondowoso,
pungkasnya. (Tok)