Surabaya Newsweek- Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana
mengharapkan partisipasi masyarakat dalam Program Rehabilitasi Sosial Daerah
Kumuh (RSDK). Pasalnya, menurutnya, selama ini masih ada persepsi yang keliru
dari sebagian masyarakat terkait program bedah rumah tersebut.
“Sebagian besar masyarakat berangggapan, kalau program bedah
rumah RSDK masih diartikan seperti proyek,” terangnya.
Whisnu mengatakan, dampak persepsi tersebut, partisipasi
masyarakat sekitar untuk menyukseskan program tersebut relative rendah.
Padahal, program tersebut merupakan program social yang sangat dibutuhkan
warga. Di sisi lain, cakupan program RSDK tak hanya sebatas untuk perbaikan
rumah warga yang tak mampu saja, namun juga mencakup program lainnya.
“Istilahnya Tri Bina, yaitu Bina Sosial, Bina Ekonomi, dan Bina
Lingkungan,” jelas Alumni Teknik Industri ITS
Untuk itu, ia meminta, pada tahun 2017 ini, sebelum program
RSDK ini dilaksanakan, terlebih dahulu ada rembug yang melibatkan
beberapa unsur masyarakat dari RT, RW. LKMK, Tokoh Masyarakat, lurah dan Tim
RSDK dari Dinas Sosial. Tujuannya, untuk mencarikan solusi, jika seandainya ada
rumah keluarga miskin (Gakin) yang menjadi sasaran program, tetapi alokasi
anggarannya tak mencukupi.
“Solusinya dengan cara gotong royong menurut kemampuan,”
harapnya
Wakil walikota ini menjelaskan, bentuk gotong royong yang bisa
dilakuakan oleh masyarakat, berupa bantuan tenaga, material, dana dan
sebagainya. Sehingga, tak ada lagi kejadian rumah warga yang direnovasi melalui
program RSDK tak bisa direalisasikan dengan tuntas.
“Lingkungan yang baik itu, salah satunya ditunjukkan dari
partisipasi masyarakatnya juga tumbuh,” papar Mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya
Whisnu mengaku, pada tahun 2016 alokasi anggaran Program RSDK
sekitar Rp. 26 juta per satu rumah sasaran program, Sedangkan pada tahun 2017
saat ini masih disusun. Rencanannya, dana yang dikucurkan ke masyarakat akan dinaikkan.
Sedangkan, skemanya akan dibagi dalam 2 kategori, yakni renovasi berat dan
renovasi ringan.
“Detailnya ada di dinas Sosial dan Bappeko,” tuturnya. ( Ham )