Walikota
Probolinggo Rukmini dan Sekda bersama pengurus Shinko Holding Japan dan PT
Richmount Agro Chem Gresik Indonesia
|
PROBOLINGGO - Rabu (11/1) Wali Kota
Probolinggo Rukmini menerima kunjungan Shinko Holding Co.Ltd Japan bersama PT
Richmount Agro Chem Gresik Indonesia. Audiensi tersebut membahas tentang
teknologi terbaru dalam pengelolaan sampah yang ditawarkan perusahaan tersebut
kepada pemerintah setempat.
Hadir dalam audiensi di ruang Probolinggo
Command Center antara lain Norio Shinoda dan Fotoshi Hayasida dari Sinko
Holding Co.Ltd Japan, Ali Safek Direktur Utama PT Richmount Agro Chem, Sato San
Pimpinan PT KTI Probolinggo, Sekda Johny Haryanto, Sudarmanto Pemerhati
Lingkungan, Asisten Ekonomi Pembangunan Ahmad Sudiyanto, Kepala Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Tutang Heru Aribowo dan sejumlah pejabat terkait.
Di awali laporan Kepala BLH, menjelaskan
tentang kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang sudah dalam keadaan overload
sehingga harus mencari solusi alternatif dan adanya peluang teknologi
pemrosesan sampah dari Jepang.
“Melalui audiensi ini kami berharap
terjaganya keberlangsungan proses penanganan akhir. Dan, menghindari
permasalahan pengelolaan sampah di Kota Probolinggo baik dalam jangka menengah
maupun jangka panjang,” terang Tutang.
Menurutnya, keunggulan teknologi hydrothermal
ini tidak memerlukan lahan yang luas dan mampu memroses sampah sampai dengan 75
ton per hari. “Saat ini TPA menerima 50 ton sampah per hari dengan total jumlah
penduduk Kota Probolinggo 230 ribu lebih,” jelasnya.
Apabila penggunaan teknologi ini diterapkan
dapat menghasilkan bahan produk utama briket, tidak menghasilkan residu,
berpeluang mendapatkan teknologi tanpa APBD dan Kota Probolinggo berpotensi
menjadi pilot project bagi kota se-Indonesia.
Shinko Holding Indonesia yang diwakili
Suherman memberikan penjelasan terkait pengolahan sampah dengan hydrothermal
technology. Artinya, mengolah dan memproduksi sampah/limbah agar menjadi produk
yang berharga melalui tekanan serta suhu tinggi yaitu uap air steam dalam
kondisi subkritis (1,8 – 2,5 MpH dengan suhu 180-230 derajat celsius) untuk
hidrolisis, maka olahan limbah akan bereaksi.
Dari mulai menghancurkan molekul kecil, bahan
organik, bahan yang sulit menyatu dan sulit disesuaikan serta bebas dari kuman.
“Proses ini tanpa pemilahan, dalam dua jam bisa menjadi produk. Sampah yang
tadinya adalah masalah bisa menjadi bahan produk. Aroma sampah yang diolah akan
berubah menjadi aroma kopi seperti di Tangerang,” kata Suherman.
Sekda Johny pun mengapresiasi penjelasan dari
pihak Shinko Holding. Ia mengaku telah menyaksikan proses semacam ini saat
mengunjungi Jepang dan teknologi ini sangat efektif.
“Mesin ini membutuhkan biaya listrik yang
tinggi untuk memroses sampahnya, apakah akan dibebankan BLH? Kami perlu melihat
dulu bentuk kerjasamanya. Kalau bisa tidak dibebankan pada pemda tetapi
membantu pemda,” tutur sekda diamini sejumlah peserta audience yang hadir siang
itu.
Hydrothermal technology adalah salah satu
proses untuk menyelesaikan sampah menuju Adipura Paripurna. Karena permasalahan
sampah masih menjadi catatan penting dalam penilaian Adipura. Wali Kota Rukmini
mengatakan sudah pernah menyiapkan anggaran milyaran rupiah untuk membeli mesin
ingenerator TPA tetapi urung direalisasikan. “Saya mengapresiasi dan mendukung
teknologi ini,” katanya.
Direktur Utama PT Richmount Agro Chem Ali
Safek menambahkan, ada teknologi yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah.
“Teknologi ini baru. Pertengahan tahun lalu di launching. Teknologi yang sangat
simpel, dalam satu reaktor melakukan pemilahan hingga ada output-nya. Mix waste
keluar menjadi output yang dikehendaki, waste yang awalnya jadi masalah justru
ber-value tinggi,” ungkap Ali.
Sementara itu, Norio Shinoda, dalam kesempatan
itu menyampaikan pengelolaan sampah dapat diatasi dengan teknologi terbaru
seperti ini. “Mudah-mudahan bisa dilakukan di Kota Probolinggo. Shinko
(perusahaan Jepang) akan membantu merealisasikan. Harapan saya tinggi sekali
teknologi ini bisa terealisasi,” tutur pengusaha asal Negeri Sakura itu.
“Saya mengapresiasi. Mudah-mudahan tidak lama
realisasinya dan sharing jelas di atas kertas,” respon Rukmini dalam audiensi
tersebut. Usai audiensi, selanjutnya tim dari PT Richmount Agro Chem bersama
Pemkot Probolinggo bakal membahas tindaklanjut dari kerjasama ini. (Suh)