TUBAN – Proyek kilang minyak
dikabupaten Tuban mulai masuk dalam tahap persiapan pelaksanaan pekerjaan.
Pertamina selaku operator telah melaksanakan tahapan koordinasi dengan Pemkab
Tuban.
Direktur Pengolahan
Pertamina (Persero), Rachmad Hardadi, menyampaikan untuk saat ini
sudah mulai pada tahapan evaluasi studi amdal. Sekaligus penggarapan
persiapan lahan yang akan dimulai minggu pertama bulan Juli tahun ini.
“Penyiapan lahan perlu waktu satu tahun sampai pertengahan 2018 setelah itu
rancangan pondasi 2018 akhir selesai,” katanya.
Selama proses penyipan lahan tersebut,
diperkirakan akan membutuhkan hampir 1.800 tenaga kerja kontrak berskill yang
60 persennya operator dan 2 ribu lebih tenaga kerja non skill. Dia juga
berjanji lebih mengupayakan penyerapan tenaga kerja lokal.
“ Skemanya 40 sampai 50 persennya putra daerah.
Sehingga mulai saat ini kita sudah mulai proses pencarian putra putri terbaik
di Tuban yang fresh gradued dari yang lulusan SMK sederajat maupun
perguruan tinggi yang sesuai bidangnya maupun yang sudah berpengalaman kerja,” ujarnya.
Setelah penyiapan lahan selesai dilanjut
rancangan pondasi yang diperkirakan tahun 2018 akhir dapat diselesaikan. Pada
2018 kebutuhan tenaga mencapai 5 ribu naker. Lalu proses konstruksi pada awal
tahun 2019 hingga tahun 2021 yang akan menyedot naker capai 40 Ribu.
Untuk lahannya, saat ini sudah tersedia lahan 350
hektar yang merupakan lahan wood center milik kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, di Desa Mentoso, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu Kecamatan
Jenu. Pertamina sendiri sudah memiliki 40 hektar yang berada di sisi timur TPPI
(Trans Pacific petrochemical Indotama).
Kilang Tuban itu
nantinya bisa memproduksi minyak hingga 300 ribu barel per hari. Sementara
kilang kilang pertamina yang ada saat ini mampu produksi setara 850 ribu barel
perhari. Sedangkan Kebutuhan BBM masyarakat Indonesia itu setara dengan 1,6
juta barel perhari.. (Cip)