“Smart Kampung” Pilot Project Kabupaten Banyuwangi Dilombakan

BANYUWANGI - Dalam rangka mensinergikan program kerja setiap SKPD (satuan kerja perangkat daerah. Meningkatkan fungsi pemerintahan desa, meningkatkan fungsi pelayanan kepada    masyarakat,sehingga mempermudah dan mempercepat pelayanan pada masyarakat, di kota maupun pada masyarakat desa di seluruh wilayah kabupaten Banyuwangi.

Sehingga masyarakat bisa cerdas atau pandai dalam menghadapi permasyalahan, maka bupati Banyuwangi H. Abdullah Azwar Anas MSi membuat program Smart Kampung sebagai Pilot Project pelayanan masyarakat, dilombakan mulai hari Rabu (30/11) sampai selesai.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Banyuwangi melalui Kepala Bidang Pemerintahan Desa“A Faishol As“   dikonfirmasi Soerabaia Newsweek dikantornya menjelaskan  ; Bahwa pengertian Smart  Kampung adalah konsep pengembangan masyarakat dalam suatu komunitas untuk melakukan sesuatu secara cerdas/pintar/bijak dalam mengatasi berbagai permasalahan dengan kemampuan sumberdaya yang tersedia.

Dengan efisiaensi di suatu wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang membentuk komunitas sendiri, dengan tatanan kehidupan yang terkait dengan adat istiadat setempat dan norma-norma yang berlaku didalamnya, ujar Faishol.

Semua itu dengan bertujuan 1).Untuk meningkatkan program kerja setiap SKPD, agar dapat dilaksanakan secara efektif/efisien/tepat sasaran.2). Meningkatkan fungsi pemerintah desa dalam mendukung pelaksanaan program kerja pemerintah Kabupaten. 3). Meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat agar dapat langsung dinekmati oleh lapisan masyarakat paling bawah.4). Meningkatkan partisipasi, dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program kerja pemerintah kabupaten. 5). Memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan secara terpadu.

Menurutnya, Kabupaten Banyuwangi terdiri dari 24 kecamatan 28 kelurahan 189 desa.Pada  Pilot Project  Desa Smart Kampong dari data yang ada sekarang seperti Kecamatan Banyuwangi kota dari 27 Kelurahan dan baru 19 kelurahan yaitu; kelurahan 1) Penataban. 2) Karangrejo. 3) Kepatihan. 5)Temenggungan. 6)Lateng. 7) Pengantigan. 8) Singotrunan. 9) Panderejo.10) Singonegaran. 11) Penganjuran, 12) Tamanbaru. 13) Tukangkayu. 14) Kebalenan. 15) Kertosari. 16) Sobo. 17) Kampong Mandar.18) Pakis dan 19) Sumberejo.

Sedangkan dari 23 kecamatan dan 189 desa yang ada smart kampong , baru 23 desa yaitu; desa 1) Tampo. 2) Sukonatar. 3) Bubuk. 4) Singojuruh. 5) Pakistaji. 6) Sumberbulu. 7) Kampunganyar. 8) Tamansari. 9) Ketapang. 10) Bajulmati. 11) Temurejo. 12) Siliragung. 13) Karetan. 14) Purwoasri. 15) Tegalsari. 16) Kajarharjo. 17) Sumbergondo. 18) Gentengkulon. 19) Tegalarum. 20) Yosomulyo. 21) Sumberagung. 22) Tembokrejo, dan 23) Sumberberas.

Dari 19 kelurahan maupun 23 desa yang smart kampong semuanya harus siap dinilai oleh tim juri yang dipimpim oleh “ Tri  Fasiata Monty “Kasubag Pemerintahan Desa dari BPM dan Pemdes Banyuwangi, dan yang siap dinilai yaitu dari aspek kegiatannya antara lain ; penggunaan IT. Pelayanan Publik, Pendidkan, Kesehatan,Budaya, Kesenian, Kesadaran Hukum masyarakat, Tramtib, Sarana prasarana, Pelayanan dikantor desanya,  pungkasnya. (jok)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement