SURABAYA - Unit Reskrim Polsek Tegalsari meringkus
dua spesialis copet konser musik. Dua copet itu adalah Rahman Ramamdoni dan M. Aris. Kedua
copet tersebut dijuluki 'raja copet. Pasalnya pelaku beraksi tidak hanya di
Surabaya, namun kota lain di Jateng, Yogyakarta, dan Jabar.
Panit
Reskrim Polsek Tegalsari Ipda Zainal Abidin, Kamis (1/12) mengatakan petugas
berhasil menangkap dua pelaku itu bermula dari penangkapan M. Aris saat razia.
Rahman yang dibonceng Aris, langsung lari saat melihat ada petugas sedang
melakukan razia.
Petugas yang sedang razia curiga dengan tingkah
Rahman, langsung mengintrogasi Aris. Ternyata benar, mereka usai beraksi di
konser Endank Soekamti yang digelar di Lapangan Kodam V Brawijaya. Aris dan
Rahman saat itu mencuri handphone Samsung J5 milik Sri Ratna Wulandari (23).
Pelaku Aris langsung digelandang ke Mapolsek untuk diperiksa lebih lanjut.
Usai
menangkap Aris, polisi mulai memburu Rahman. Petugas melakukan pelacakan
mulai dari alamat rumah Rahman hingga beberapa lokasi. Selain itu, petugas juga
menyisir hingga Yogyakarta.
Namun, belum menemui titik terang. Sempat akan
menyerah, tetapi informasi masuk jika pelaku berada di rumah neneknya. Petugas
yang dipimpin Ipda Zainal Abidin, langsung melakukan penggerebekan rumah
neneknya di Jl. Dapuan. Walau sempat buron seminggu, pelaku berhasil
diamankan beserta barang bukti.
Rahman
bertugas sebagai pemetik sekaligus otak dari semua aksi yang selama ini mereka
lakukan. Sedangkan Aris sebagai pendorong korban. Modusnya mereka mendorong
korban hingga terjatuh, saat itulah konsentrasi korban dengan barangnya
berkurang. Kesempatan itu lah yang digunakan Rahman mencuri.
Penangkapan 'Raja Copet' ini bisa jadi kabar
baik baik penonton konser musik. Pasalnya setiap ada konser, mereka pasti
datang. Mereka melakukan
aksinya sejak dua tahun terakhir. Mereka selalu beraksi saat konser musik
karena menurut mereka korban tidak sadar ketika barangnya dicuri. Selain itu
mereka juga senang melihat konser. Sehingga mereka melihat konser untuk hiburan
dan cari uang dengan cara mencopet.
Tercatat, keduanya sudah beraksi sebanyak tiga
kali saat konser musik diadakan di lapangan Kodam V Brawijaya. Tiga handphone
berhasil diamankan. Tapi polisi menduga, TKP kedua pelaku lebih dari itu.
Selain itu petugas juga masih mengembangkan dan mebyelidiki penadah serta
jumlah TKP yang digunakan beraksi.
Uang hasil curian banyak dihabiskan untuk beli
minuman keras dan memenuhi biaya hidup. Tak hanya itu, uang itu terkadang juga
digunakan biaya transportasi dan tiket konser untuk beraksi di beberapa kota
lainnya. (eko)