TUBAN - Banjir luapan Bengawan Solo yang terjadi
beberapa waktu lalu menyebabkan kerugian hingga Rp. 11 Miliar. Banjir yang
terjadi hampir sepekan lebih tersebut telah merendam 35 Desa pada 4 Kecamatan
kawasan bantaran sungai Bengawan Solo. Kondisi padi siap panen di wilayah
Kecamatan Plumpang membusuk akibat terendam banjir luapan sungai bengawan solo
hingga berhari-hari.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Tuban, mencatat kerugian ditaksir mencapai Rp. 11,14 Miliar.
Yang mana lahan pertanian dengan luas hampir 918 hektar rusak karena terendam
air lebih dari tujuh hari.
Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiono,
mengatakan banjir kali lalu dampaknya cukup parah. Karena telah menggenangi
lahan pertanian hampir 11 hari. Ditambah lagi, beberapa daerah diantaranya
Kecamatan Rengel cukup parah, pasalnya rata-rata tanaman padi yang siap panen
membusuk terendam banjir.
Sementara ini pihaknya bersama instansi terkait
yakni Dinas Pertanian Kabupaten Tuban telah mengusulkan ke pemerintah Provinsi
dan Pusat berupa permohonan bantuan benih dan kebutuhan pertanian lainnya.
“Kita upayakan untuk membantu meringankan beban para petani,” tegasnya.
Pemkab Tuban telah mempersiapkan dana bantuan
tanggap bencana sebesar Rp. 9 Miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) 2016. “Dana tersebut sudah disiapkan Pemkab untuk bantuan pakaian,
makanan dan uang untuk meringankan beban masyarakat yang terkena bencana,”
tambahnya.
Dengan adanya banjir luapan sungai terpanjang di
Jawa beberapa waktu lalu itu maka total kerugian karena bencana banjir saja
yang menimpa wilayah kabupaten Tuban mulai bulan Januari hingga saat ini sudah
capai kerugian 13,53 miliar. Karena sebelumnya sepanjang tahun 2016 jumlah
kerugian banjir sudah mencapai Rp. 2,39 miliar. Kemudian ditambah kerugian
banjir beberapa waktu lalu Rp. 11,14 Miliar.
Masih dari data BPBD Pemkab Tuban, bencana lain
yang terjadi di Kabupaten Tuban selama tahun ini yakni kebakaran. Terjadi tiap
tahunnya, sepanjang tahun 2016 terjadi 26 kejadian dengan jumlah kerugian
mencapai Rp 3,44 miliar.
Disusul bencana tanah longsor yang telah terjadi
di lima kecamatan, yakni, Kecamatan Senori, Kecamatan Grabagan, Kecamatan
Semanding, Kecamatan Soko dan Kecamatan Singgahan. Dengan total kerugian
materinya mencapai Rp 796,8 juta. Sedangkan bencana angin puting beliung dengan
kerugian mencapai Rp 590 juta. (cip)