BOJONEGORO
- Beberapa Tembok Penahan Tanah (TPT) Proyek
tahun anggaran 2016 ambruk sebelum fisik proyek ini diselesaikan pengerjaannya.
TPT tersebut ambruk diduga karena kualitas fisik proyek yang dikerjakan secara asal –asalan, sehingga saat hujan lebat beberapa hari yang mengguyur
seputar proyek, fisik TPT tidak mampu menahan gerusan air hujan.
Dari beberapa TPT yang
bangunannya ambruk terjadi diantaranya, TPT di desa Deling Kecamatan Sekar. Hal
sama juga menimpa beberapa proyek TPT di wilayah kecamatan Sumberjo.
Sebetulnya, bila pengerjaan proyek mengacu spesifikasi proyek, meski diguyur
hujan lebat TPT menurut informasi layak dipercaya dapat bertahan. Namun,
ambruknya beberapa TPT saat di guyur hujan lantaran buruknya kualitas TPT,
sehingga tidak mampu menahan gerusan air hujan.
Rendahnya kualitas
proyek TPT ini juga erat kaitanya sistem
pengerjaan fisik. Misalnya, teknis pengecoran tros menurut sumber informasi
mengabaikan standar teknis. Dampak pengerjaan yang asal jadi kemampuan TPT dari
gerusan air hujan maupun banjir menjadi
rendah. Dan, saat hujan deras, disertai arus air hujan yang sedikit kencang
tembok TPT –pun ambruk.
Ambruknya, beberapa
TPT ini disesalkan. Pasalnya, akibat runtuhnya tembok TPT, upaya Pemkab Bojonegoro untuk meningkatkan
infrastruktur pedesaan menjadi kurang optimal. Ke depan hendaknya kejadian ini
bisa dihindari. “ sebagai warga
Bojonegoro saya meminta Dinas PU perhatikan runtuhnya TPT ini,” pintanya. (cip)