Surabaya Newsweek- Dalam
hitungan pekan, tahun 2016 akan segera berakhir dan beralih ke 2017. Sebelum
beranjak ke tahun yang baru, Pemkot Surabaya melakukan review singkat
sejumlah capaian yang telah diraih di bidang pembangunan infrastruktur.
Kepala Bidang Sarana dan
Prasarana Bappeko Surabaya Dwijajawardhana mengatakan, fokus APBD Kota Surabaya
tahun 2016 memang ada pada bidang infrastruktur. Namun demikian, lanjut dia,
pembangunan infrastruktur yang dikonsep Pemkot tetap harus berbasis ekologi
yang ramah lingkungan.
Pembangunan yang berwawasan
lingkungan tampaknya sudah menjadi ciri khas Kota Pahlawan. Itulah sebabnya,
ditengah kemajuan pesat pembangunan infrastruktur fisik seperti jalan, gedung
pemerintahan dan sebagainya, Pemkot tetap memperhatikan aspek estetika dan
keindahan lingkungan.
Pria yang akrab disapa Dwija itu
melanjutkan, diantara sekian triliun APBD Surabaya, sebagian dialokasikan untuk
pembangunan dan perawatan taman kota. Saat ini sudah ada 60 taman kota yang
tersebar di berbagai penjuru kota.
“Harapannya, taman-taman
tersebut mampu menjadi wadah sarana interaksi warga kota. Tentunya disamping
fungsi utamanya sebagai ruang terbuka hijau,” terangnya Dwija saat acara media
gathering di ruang ATCS, Kamis (22/12).
Proyek prestisius Pemkot yakni
Jembatan Suroboyo juga diresmikan tahun ini. Tepatnya pada 9
Juli 2016. Proyek multiyears yang dimulai 2014 itu telah
rampung dan menjadi ikon baru wisata di kawasan pesisir pantai Kenjeran. Selain
merupakan bagian dari konsep penataan kawasan pesisir, jembatan tersebut juga
berfungsi sebagai penambahan sarana jalan baru. Rencananya, jembatan Suroboyo akan
diintegrasikan dengan jalan baru lainnya yang terkoneksi hingga bandara Juanda.
Selain itu, Pemkot telah
membebaskan lahan di depan Sentra Ikan Bulak. Di lahan tersebut, nantinya akan
dibuat taman lengkap dengan ikon patung raksasa berbentuk suro dan boyo.
“Tamannya sudah mulai jadi, tinggal patungnya mungkin tahun depan bisa
dinikmati publik,” kata alumnus ITS tersebut.
Dari sektor olahraga, Dwija
menyatakan,sepanjang 2016 Pemkot telah membangun 48 sarana dan prasarana
(sarpras) olahraga. Sarpras olahraga yang dimaksud meliputi lapangan basket,
voli, futsal, bulu tangkis, sepak bola, tenis, jogging track, dragrace dan
hockey. Sebagian besar lapangan olahraga tersebut dibangun di kawasan
permukiman agar bisa lebih dekat dengan warga. Terbaru, Wali Kota Surabaya baru
saja meresmikan lapangan futsal di eks-lokalisasi Dolly pada 19 Desember lalu.
Dwija mengungkapkan, selanjutnya
ada 67 lokasi lahan milik Pemkot yang siap dibangun sarpras olahraga pada 2017
nanti.
Sementara itu, pakar tata kota
Johan Silas menilai bahwa Surabaya sudah ‘naik kelas’. Penilaian tersebut
didasarkan pada progres pembangunan yang sudah terealisasi di Surabaya. Di
samping itu, maraknya kota lain baik dari dalam maupun luar negeri, yang studi
banding ke Surabaya juga menandakan bahwa Surabaya memang punya nilai lebih
dibanding kota-kota lain.
“Secara keseluruhan, pelaksanaan
pembangunan di Surabaya sudah berjalan dengan baik,” ujar Johan
Namun, di tengah sederet capaian
Surabaya itu, Johan memberikan masukan soal pelaksanaan proyek. Menurut dia,
kinerja kontraktor juga harus ditingkatkan. “Pemkot harus menyertakan
persyaratan komitmen dari kontraktor agar kinerjanya tidak mengganggu
kepentingan umum. Kota ini sudah ‘naik kelas’, kontraktornya juga harus ‘naik
kelas’ dong,” imbuhnya.
Pernyataan Johan Silas itu merujuk pada masih banyaknya
dijumpaik kontraktor yang meletakkan material proyek sembarangan sehingga
menyebabkan kemacetan. Serta, terkait jadwal kerja kontraktor yang sebisa
mungkin diatur pada saat kondisi lalu lintas tidak sedang pada. ( Ham )