Sudah Dizinahi Korban Masih Diteror

TULUNGAGUNG - Perzinahan di Dusun Telogo Desa Nglutung gunakan pihak ketiga sehingga membuat kedua belah pihak sulit untuk berdamai, diduga ditunggangi orang ketiga supaya kasus perzinahan itu semakin memanas. Korban (suami) berinisial SD memang menyadari perzinahan istrinya berinisial R dengan inisial Mat yang tidak lain tetangga juga mambu dulur dengan keluarga SD. Perzinahan itu R melahirkan seorang bayi laki-laki yang mirip wajah Mat.

Sejak melahirkan hingga sekarang Mat tidak pernah melihat anaknya, ucap R dirumah. Terjadinya perzinahan berawal lewat cerita (pesan singkat) hingga tumbuh benih-benih cinta di hati keduanya dan berlanjut perang asmara di dalam dapur rumah Mat pada malam yang sepi. Pengakuan R mereka berkenalan 1 tahun lamanya, sampai kepulangan R ke Palembang dibelikan tiket oleh Mat, kata R. 

Kemudian diterangkan salah satu paman SD berinisial B, bahwa Fatimah (orangtua SD) mengatakan, R dan mat  mengakui segala perbuatannya. Selanjutnya, Fatimah, R, B, mat, Bayan (Musthofa), Uceng (Saiful )pukul 23.00 WIB, di rumah uceng, R dalam keadaan hamil muda  mengaku  berbuat zinah bersama Mat. 

Karena, semakin lama perut R membesar keluarga memutuskan  R dikembalikan ke Palembang dengan mengabari keluarga yang di Palembang. Selisih hari SD pun pulang dari Malaisya  menanyakan dimana istrinya, keluarga memberitahu bahwa R pulang ke Palembang melahirkan. 

Seketika SD terkejut siapa orang yang telah tega menghamili istrinya. Keluarga menyuruh SD menanyakan langsung ke istrinya, supaya persoalannya itu tidak salang surut. Kemudian SD menyusul istri dan anak-anaknya ke Palembang dan kembali membawanya ke Tulungagung. 

Setelah perzinahan R diketahuinya pihak keluarga maupun pihak keluarga mat bersama-sama datang ke kantor desa Nglutung agar kasus perzinahan di selesaikan dengan jalan damai dengan disaksikan Kamtibmas, Babinsa, Kepala Desa (Katam) dan perangkat lainnya. Tetapi pihak Mat tidak segampang menyepakatinya,keluarga  hanya bersedia menyumbang uang biaya kelahiran Rp 1,5 juta. 

Hampir semua orang yang turut menyaksikannya terperangah, kok biaya persalinan segitu, membuat  jalan damai antar kedua belah pihak menemukan jalan buntu hingga berbulan-bulan. Kemarin SD dengan didampingi penasehat hukum (PH) melaporkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung, untuk dilakukan jalan damai. Karena desa tidak mampu adanya pihak ketiga yang turut campur memperkeruh suasana dingin menjadi memanas. 

Selasa (25/10), di kantor desa Nglutung Kecamatan Sendang, Katam mengatakan, awalnya semua pihak sudah dikumpulkan dikantor desa, ternyata belum membawa hasil damai, mungkin mat menganggap enteng persoalannya, padahal semua sudah mengakui sumbanganpun Rp 1,5 juta untuk biaya persalinan. Di jaman sekarang ini biaya sebesar itu  tidak cukupi terlalu lirih. 

Tadinya ada 3 orang laki-laki yang mengaku suruhan Mat menanyakan tentang kasus dan hari berikutnya mat datang kerumah Katam meminta diselesaikan secara damai, ucap warga. Namun proses Mediasi di desa untuk yang kesekian kalinya lagi berakhir buntu di duga ada pihak lain yang selalu turut serta mencampuri kearah persoalan yang katanya tanpa bukti kuat.Sehingga para pihak-pihak yang hadir kembali kepangkal masing-masing. 

Kini kasus perzinahan itu di laporkan resmi oleh SD dan sudah di lakukan penyidikan.,untuk berikunya masih memanggil saksi-saksi lain. Dikonfirmasi SD, mengatakan,pintu depan rumahnya terpaksa ditutup terus demi menjaga hal-hal yang tidak di inginkan. Sejak terbongkarnya perjinahan itu, hampir setiap hari maupun malam ada saja orang yang datang kerumah Mat dengan menaiki roda empat dam sepeda motor roda dua plat L. Juga sering menerima teror langsung maupun tidak langsung dari orang yang tidak bertanggung jawab. Caranya, meneror dengan nyanyian-nyanyian ditujukan ke SD dan menakut-nakuti lewat orang yang tidak dia kenal. Warga maupun pemuda setempat sebenarnya sangat  benci melihat tingkah lakunya, hanya saya tahan jangan sampai melakukan kekerasan, katanya. (NAN)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement