Program SMS BPN Bisa Cegah Percaloan

SIDOARJO - Program Kredit Sertifikat massal Swadaya merupakan bentuk komitmen bersama yang diiniisiasi oleh Bank Indonesia Surabaya / satgas KKMB Jawa Timur dengan KKMB Cira Insan Utama Consultan sebagai inisiator program kegiatan ini dan juga bersama konsultan pendamping masyarakat pemohon sertifikat.

Program ini adalah merupakan salah satu kegiatan  Cira Insan Utama yang bernama Klinik Sertif yang memiliki tujuan membantu masyarakat dalam mensertifikat tanah dengan cara mudah, harga terjangkau dan waktu terukur yang sesuai dengan Prosedur BPN. Program ini telah berjalan dan bekerjasama dengan beberapa Perbankan, BPR di Jawa Timur anatara lain Bank Jatim dan Bank Pasar Bakti.

Program Sertifikat Tanah massal ini bertujuan mengembalikan konsepsi philosofis Hak kepemilikan atas tanah, dimana tanah yang selama ini belum menjadi sumber potensial kesejahteraan bagi pemiliknya, akan sebaliknya dioptimalkan menjadi daya guna  untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dan akan mensukseskan Program Pembagunan Ekonomi Masyarakat Jawa Timur, dimana Hak Atas tanah bisa berfungsi sebagai liquit capital jika sudah bersertifikasi, sebaliknya akan menjadi dead capital jika belum bersertifikasi.

Untuk menjadikan tujuan program sertifikat massal swadaya ini sesuai dengan arah tujuan Pemerintah ,maka Cira insan Utama harusnya bisa melakukan pendekatan persuasive kepada pemohon tanah yang mau diikutkan dalam SMS dengan memenuhi persyaratan teknis, ketentuan administrasi dan yuridis sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan. Sedang letak tanah yang menjadi sasaran sertifikasi adalah tanah milik masyarakat secara berkelompok yang bidang tanahnya satu dengan yang lainnya berbatasan dan dilaksanakan secara serentak dengan minimal satu desa 30 bidang dan terdiri dari beberapa blok.

Disini jelas arahan pemerintah yang diiniisiasi oleh Bank Indonesia adalah membantu masyarakat dalam memberdayakan dan memandirikan UMKM dengan mengalakan program SMS dengan sistim kredit, yang mana setiap peserta/pemohon program SMS akan diikutkan asuransi jiwa dan asuransi kredit,maka apabila peserta program ini meninggal dunia ,maka yang berkwajiban melunasi kredit adalah perusahaan asuransi dan jika ada kemacetan kredit sudah menjadi tanggung jawab Lembaga Penjamin Kredit.

Walhasil yang tampak dilapangan khususnya diwilayah Sidoarjo Sms kurang diminati masyaraakat, hal ini adanya faktor beban biaya yang terlalu tinggi dimana Bank yang memberi pinjaman dalam kepengurusan ini memberikan suku bunga yang kurang membantu masyarakat ekonomi kebawah. “ Saya sebenarnya menyesal pak dengan adanya program ini Pak,  saya pikir seperti program sertifikat massal yang gratis mudah dan biaya yang tidak besar tapi gimana lagi saya ikut warga disini “ ucap Suryani.

Untuk itu diharap Bank yang memberi kredit dalam program SMS bisa merivisi ulang atas program yang Digagas Bank Indonesia dalam mengucurkan kredit untuk masyarakat ekonomi lemah yang sekaligus sebagai anggota UKM  dalam mensejahterakan masyarakat dalam situasi saat ini dengan memberikan suku bunga yang layak dalam kepengurusan program ini.

Seperti dalam tulisan minggu lalu Bank Pasar Bhakti sidoarjo dalam memasarkan program sms ini sudah berjalan didua desa yakni Desa masangan wetan, desa kebon sikep dan proses yang sudah hampir berjalan 2 tahun ini sampai saat ini kepengurusan sertifikat masih belum tuntas semua, dan tampak juga  hampir masyarakat desa tersebut dalam angsurannya masih sangat tersendat-sendat, sehingga perlu solusi yang lebih dari pihak Bank pemberi kucuran juga pihak kepala desa untuk memberikan pengertiaan yang mendalam akan proses program SMS ini kepada warganya juga dari segi biayanya sehingga dikemudiaan hari tidak membebani masyarakatnya sendiri, Dan juga diharapkan pihak Bank bisa memberi suu bunga yang rendah sehingga bisa dijangkau masyarakat ekonomi lemah.

Dari pihak BPN sidoarjo sendiri sejak adanya program sms ini seperti berita minggu kemarin (red) sudah menunjuk kepala  bidang Pemberdayaan Bu Indri untuk menanggani program yang sudah berjalan ini dan prosespun masih belum bisa terselesaikan oleh adanya factor belum siapnya data2 yang diajukan pihak pemohon Bank Pasar Bhakti melalui 2 konsultan CIU dalam kepengurusan ke BPN. 

“ BPN dalam kepengurusan Program ini akan bertindak  lebih preventip lagi dalam menerima berkas kepengurusan program sms ini  dan menutup ruang gerak percaloan yang membawa berkas sertifikat masal ini untuk dimohonkan pengajuannya dan tidak akan segan-segan menindak lanjuti kepada pihak berwajib apabila kedapatan ada pihak yang tidak berwenang mengurusi masalah program ini “ tegas Linda selaku humas BPN Sidoarjo. (NH)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement