Surabaya Newsweek-
Laksamana PertamaTNI Edi Sucipto SE, Komandan
Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) V Surabaya saat, melakukan silaturahmi
dengan Komunitas Wartawan Surabaya Selasa (22/11) di Lounge Room Yos
Sudarso Mako Lantamal V Surabaya, turut
hadir dalam acara tersebut yakni, para
Asisten Danlantamal V, para Kepala Dinas dan Kasatker dijajaran Lantamal V,
Danpomal Lantamal V, juga Danlanal Batuporon.
Dalam kesempatan kali ini Edi menjelaskan, saat ini Angkatan
Laut Indonesia sudah berada di tingat dunia (World Class Navy). Hal ini lantaran Indonesia
merupakan negara maritim dengan ribuan pulau dan garis pantai yang cukup luas.
Menurutnya, semboyan yang sejak lama didengungkan Mahapatih Gajahmada ketika, menyatukan Nusantara untuk menguasai dunia maka, tentara suatu negara harus menguasai laut, benar-benar harus dipegang. Apa lagi, kata dia, negara Indonesia merupakan negara maritim.
''Apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo agar, kita kembali sebagai negara Maritim harus benar-benar dilaksanakan, karena di sini letak kekuatan sebuah negara,'' ujarnya saat menggelar Silaturahmi bersama Komunitas Wartawan Surabaya, Selasa (22/11) di Lounge Room Yos Sudarso Mako Dantamal V Surabaya.
Masih Edi, pihaknya terus berupaya memperkuat dan mensuport sistem persenjataan dan kebutuhan logistik Angkatan Laut di Lantamal V yang meliputi Lanal Tegal, Cilacap, Malang, Bali, Yogyakarta, Semarang agara TNI AL benar-benar kuat dan mensejajarkan diri sebagai angkatan laut berkelas dunia.
Semboyan Civis Vacum Parabellum yang menyebut dimana apabila, kita ingin damai maka, harus bersiap untuk melakukan perang, ujar dia, benar-benar diterapkan di TNI AL.''Untuk menjadi negara damai, kita harus siap perang. Kalau sudah siap perang siapa yang berani melawan,'' katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Edi juga mengatakan pihaknya masih memiliki tantangan besar mengenai aksi-aksi penyelundupan melalui jalur laut, karena angkatan laut terbatas, makanya perlu informasi sebagai bekal awal.
Menurutnya, semboyan yang sejak lama didengungkan Mahapatih Gajahmada ketika, menyatukan Nusantara untuk menguasai dunia maka, tentara suatu negara harus menguasai laut, benar-benar harus dipegang. Apa lagi, kata dia, negara Indonesia merupakan negara maritim.
''Apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo agar, kita kembali sebagai negara Maritim harus benar-benar dilaksanakan, karena di sini letak kekuatan sebuah negara,'' ujarnya saat menggelar Silaturahmi bersama Komunitas Wartawan Surabaya, Selasa (22/11) di Lounge Room Yos Sudarso Mako Dantamal V Surabaya.
Masih Edi, pihaknya terus berupaya memperkuat dan mensuport sistem persenjataan dan kebutuhan logistik Angkatan Laut di Lantamal V yang meliputi Lanal Tegal, Cilacap, Malang, Bali, Yogyakarta, Semarang agara TNI AL benar-benar kuat dan mensejajarkan diri sebagai angkatan laut berkelas dunia.
Semboyan Civis Vacum Parabellum yang menyebut dimana apabila, kita ingin damai maka, harus bersiap untuk melakukan perang, ujar dia, benar-benar diterapkan di TNI AL.''Untuk menjadi negara damai, kita harus siap perang. Kalau sudah siap perang siapa yang berani melawan,'' katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Edi juga mengatakan pihaknya masih memiliki tantangan besar mengenai aksi-aksi penyelundupan melalui jalur laut, karena angkatan laut terbatas, makanya perlu informasi sebagai bekal awal.
"Kalau kita lihat wilayah Lantamal V paling luas
diantara yang lain, ini menjadi satu tantangan, beberapa hari lalu saya membuat
eastern fleet quick respon V , adalah tim yang cepat untuk menanggulangi
masalah itu, secara perlahan tapi pasti, makanya perlu koordinasi dengan
satu pihak ke pihak lainnya, untuk menjawab tantangan tersebut, yang jelas
perlu didasari dengan informasi,”tambahnya.( Ham )