Surabaya Newsweek- DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya melaunching Pusat Khidmat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan, Minggu (13/11/2016) di Jl Tales Surabaya.
Akhmad Suyanto Ketua DPD PKS Surabaya menyebutkan dibentuknya pusat khidmat ini merupakan pilot project nasional untuk lebih mendekatkan PKS kepada masyarakat.
Terdapat tiga 3 unit mobil serba guna (Mobil Konsultasi, Ambulance dan Penyuluhan) dan delapan rumah khidmat diantaranya rumah peduli, rumah cerdas, rumah sehat, rumah keluarga indonesia, rumah aspirasi, rumah dakwah, rumah siaga berencana, dan rumah konsultasi syariah.
"Surabaya yang pertama dan menjadi strategi nasional dan menjadi momen untuk bidang-bidang yang ada di PKS bersatu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini bagian dari dakwah yang sebenarnya dan siapa saja berhak mendapat pelayanan yang sama," kata Akhmad Suyanto saat sambutan acara.
Keberhasilan DPD PKS Surabaya melaunching Pusat Khidmat juga mendapat apresiasi dari Ketua DPP PKS Bidang Kesra, Fahmi Alaydrus yang juga hadir. Fahmi bahkan optimis dengan adanya 8 rumah pusat khidmad ini selain untuk mendekatkan diri antara partai PKS dengan masyarakat, progam ini nantinya juga dapat meringankan beban masyarakat.
“Artinya, kami berharap dengan adanya 8 rumah khidmad yang di didirikan oleh DPD PKS ini mampu membantu masyarakat yang kurang mampu. Dengan adanya ini pula kami ingin lebih berdaulat,” jelasnya saat konfrensi pers di hadapan media.
Lebih jauh Fahmi memaparkan, untuk mekanisme pendekatan kepada masyarakat. DPD PKS setiap hari Sabtu dan Minggu akan aktif melakukan sosialisasi atau berkeliling di 31 DPC PKS yang ada di Surabaya untuk menanyakan segala persoalan yang timbul.
“Kami akan berkeliling, dengan cara itu nati kami akan tahu apa saja yang dikeluhkan atau masalah apa yang terjadi. Dan kami juga akan bekerjasama dengan instansi terkait,” paparnya.
Ketua DPW PKS Jatim Arif Hari Setiawan menambahkan Surabaya berhasil menjadi contoh dan memiliki Pusat Khidmat paling lengkap dan tentunya akan diikuti daerah lainya.
"Beberapa pengurus daerah lainya juga sudah membuat project yang sama. Tapi tidak banyak dan lengkap seperti Surabaya, artinya sesuai kemamouan saja," tambahnya.( Ham)