PONOROGO -
SDN 2 Tumpuk yang berada di pinggiran
kota tepatnya paling ujung timur
perbatasan antara kabupaten Ponorogo dan
Trenggalek juga paling selatan ini masih
terkesan paling banyak muridnya ,padahal ada dua sekolahan yaitu SDN 1 Tumpuk dan SDN 2 ,yang kini jumlah
muridnya 169 murid.
Sesuai
informasi yang di terima Koran ini yang sumbernya dari beberapa wali murid mengaku
resah lantaran bantuan dana BSM di SDN 2 Tumpuk dibekukan atau tidak di berikan
secara langsung pada muridnya, akan tetapi
dengan berdalih untuk di simpan
di sekolah nanti kalau di bagikan langsung, pada wali murid, dari pihak sekolah
khawatir disalah gunakan,yang
indikasinya seharusnya di gunakan untuk kebutuhan pada murid, nantinya untuk di
gunakan kebutuhan rumah tangga, bisa
untuk beli beras, pakaian, becek dan lain sebagainya.
Atas
nama Septina menurut keluarganya hanya di berikan Rp 200 ribu saat sudah duduk
di bangku sekolah kelas VII di SMPN kecamatan Sawoo.Padahal sesuai dengan anggaran
Rp450 ribu.
Menurut
kepala sekolah Samsudin beberapa hari
yang lalu saat di konfirmasi di
rumahnya, mengatakan bahwa terkait bantuan siswa miskin di SDN 2 Tumpuk. murid yang mendapatkan sebanyak 43 mulai
dari murid kelas dua sampai kelas 6 tahun ajaran 2015 -2016,
mengakui kebenaranya untuk dana bantuan siswa miskin atau PIP memang benar sesuai dengan apa
yang di sampaikan nara sumber,dan mengakui hampir setiap lembaga sekolah di
lakukan seperti itu.
Kalau
yang berkaitan dengan siswa yang namanya Septina ,saya tidak tahu ,kalau
seperti itu karena sudah di tangani guru wali kelasnya, setahu saya sudah di
berikan sesuai dengan anggaran.“ya
terimakasih kepada mas yang memberikan informasi” tuturnya.
Hal
ini pantas SDN 2 Tumpuk di berikan tegoran atau sanksi yang mempola adanya dana
bantuan siswa miskin yang semestinya di berikan haknya secara langsung pada
murid yang terjadi adalah pembekuan di lembaga sekolah yang di lakukan oleh
oknum.
Ketika Koran ini mau
klarifikasi dan konfirmasi pada kepala dinas pendidikan saat itu sedang
mengikuti pansus di kantor DPRD hingga di beritakan belum berhasil di
konfirmasi. (tim)