DPR RI Ajak Warga Desa Maron Ikut KB

BLITAR - Ratusan warga Desa Maron, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar mengikuti Sosialisasi Integrasi Kampung KB bersama Mitra Kerja di lapangan desa setempat, Sabtu (12/11). Kegiatan ini adalah program Anggota Komisi IX DPR RI Ir.H Rizki Sadig, Msi bekerjasama dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Hadir dalam kegiatan ini Tim Ahli Fraksi PAN DPRD Kabupaten Blitar Najib Zakaria, Kepala Diklat KKB Malang Karnadi Sigit, Kepala BPKB Kabupaten Blitar Wachid Rosidi, Kepala Desa Maron Sunoto, Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Muspika dan Togatomas Desa Maron. “Kami sangat berterimakasih dengan diselenggarakanya kegiatan ini di desa kami. Besar harapan setetalah mengikuti sosialisasi ini kesadaran warga dalam ber KB bisa meningkat,” ungkap Sunoto. 

Tim Ahli Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Blitar, Najib Zakaria mengungkapkan program KB itu program yang bagus dari pemerintah. Dalam sejarahnya Indonesia pernah sukses menekan angka pertumbuhan penduduk, namun dalam perjalannya menjadi tidak terkontrol karena berbagai faktor. “Saat ini warga Negara Indonesia ada 250 juta jiwa, jika ini tiidak dikontrol maka kualitas hidup warga Negara Indonesia akan semakin buruk dan menurun. Kalau terus menurun ya repot, gimana pertahanan negara kita kalau warganya semakin lemah,” ujarnya. 

Najib mengajak kepada warga yang hadir untuk memahami betul tentang apa itu KB dan manfaatnya. ”Warga harus sadar, jangan ke sini hanya karena doorprize, tapi ke sini disertai motivasi untuk menyerap ilmu dan memahami tentang konsep KB,” tambahnya. Masih menurut Najib, masyarakat tidak perlu ragu untuk ber KB, karena berdasarkan sumber dari seluruh agama memperbolehkan umatnya untuk ber KB. 

“Saya pernah menulis buku Pengantar Kesehatan Reproduksi terbit tahun 2015, salah satu isi bab nya ya soal KB ini. Salah satu sumber referensi penulisan dari sebuah buku menyebutkan seluruh agama termasuk Islam memperbolehkan KB,” paparnya. 

Sementara itu, Kepala BPKB Kabupaten Blitar, Wahid Rosidi dalam sambutannya mengatakan, KB adalah program pembangunan yang bersifat investasi. Hasil dari KB baru bisa dilihat beberapa tahun kemudian pasca pelaksanaan. “Pembangunan KB itu tidak sama seperti membangun jalan, dan perlu diketahui KB itu sangat luas melliputi program kependudukan, KB dan kesejahteraan keluraga,” tandasnya. 

Ditambahkan Wahid, kependudukan Indonesia itu mutlak penuh ancaman, ledakan penduduk yang besar mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. “Contoh sekitar tiga puluh tahun yang lalu saya pergi ke Malang tidak sampai dua jam sudah sampai, sekarang lebih karena padatnya jalan. Lalu penduduk kita itu banyak tapi tidak diimbangi dengan suksesnya pembangunan di bidang lain, jadinya untuk bahan pangan saja kita impor,” jelasnya.

Mutu penduduk Indonesia, masih kata Wahid, masih kalah jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. “Penduduk kita itu banyak tapi hidupnya miskin, kualitasnya rendah karena tidak kuliah dan menganggur. Oleh karena itu jumlah penduduk harus dikurangi dan ekonomi ditingkatkan, dan KB adalah salah satu senjata untuk mengatasi itu,” paparnya. 

Karnadi Sigit, Kepala Diklat KKB Malang yang mewakili BKKBN Provinsi Jawa Timur, berharap melalui kegiatan ini masyarakat akan menjadi tahu tentang apa itu KB dan mau ber KB dengan datang ke Puskemas. “Beberapa waktu terakhir pasca orde baru KB terus mengalami kemerosotan dan petugas KB semakin sedikit, jika dulu satu petugas mengampu dua wilayah, sekarang satu petugas bisa mengampu lima wilayah. Jadi saya harap kegiatan Integrasi Kampung KB ini bisa mengembalikan kejayaan program KB,” pungkasnya.

Kegiatan Integrasi Kampung KB di Desa Maron ini dirangkai dengan Pentas Seni dan Talk Show  dan bagi-bagi doorprize. BKKBN Provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan secara simbolis dan melakukan penandatangan prasasti terkait kegiatan ini. Ini dilakukan agar warga selalu ingat dengan program KB yang digalakkan pemerintah. (dro)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement