KOTABARU, KALSEL -
Dengan modal pengalaman yang diperoleh dari berbagai daerah dan perusahaan –
perusahaan yang sempat dikunjunginya sosok Muhammad Amrulloh mulai
mengelola lahannya seluas 170 hektar.
Melihat kesuburan tanahnya masih normal
Muhammad Amrulloh memilih lahan yang berlokasi di Desa Salino Kecamatan Pulau
Laut Tengah Kabupaten Kotabaru. Lahan tersebut dikembangkan menjadi
pertanian terpadu dengan komodite unggulan tanaman Pangan, Holtikultura,
Perkebunan, Peternakan dan kolam air tawar.
Muhammad Amrulloh bukanya orang asli Kotabaru
yang bersangkutan adalah perantauan asal Sulawesi. Berkat keuletan
, ketekunan dan kemauan yang keras untuk mengelola usahanya yang dilandasi doa
dan iktiar kepada Alloh SWT, dengan semboyanya “ usaha di dunia adalah
usaha untuk bekal diakherat “. Ujarnya.
Kegiatan ini dilaksanakan tak lain dan tak
bukan adalah untuk mewujutkan cita – citanya mengembangkan wisata agro di
kabupaten kotabaru. Desa Salino adalah sebagai pintu gerbang Kabupaten
kotabaru sehingga orang - orang yang mau kekotabaru bisa singgah
dulu menikmati wisata agro yang dikelolanya. Tuturnya.
Selain wisata agro, sosok Muhammad
Amrulloh Juga mengembangkan Madrasyah dan pondok pesantren dengan
jumlah santrinya sekitar 74 anak.Adapun Madrasyah dan Pondok pesantren
yang dikelola terletak di Desa Salino dan Sungai Pasir dengan bimbingan
ustad yang didatangkan dari jawa dan makasar. Yaitu ustad Harum dan Kyai
Mudas Ahkmad Amiruddin SP.di.
Untuk biaya operasional kegiatan
Madrasyah dan pondok pesantren serta kebutuhan santri maupun Ustad
pembimbingnya diperoleh dari hasil usaha yang dikelolalanya dan belum ada
sentuhan dana dari pihak lain. Ungkapnya.
“ Kepada intansi terkait diharapkan sering
berkunjung kelokasi yang dikelolanya untuk pembinaan, supaya bisa melihat
secara langsung perkembangan kegiatan yang diusahakanya sehingga wisata agro
dan pondok pesantren terpadu yang dicita – citakan bisa terwujut sesuai cita
– citanya, pungkasnya. (taryo)