Surabaya Newsweek- Pemkot Surabaya dibuat geger oleh ancaman bom dari seorang yang mengaku bernama Helmi dengan isi ancaman teror , akan meledakan Rumah Dinas Walikota Surabaya dan Gedung Pemerintah Kota jika dalam kurun waktu 3 hari tidak membuka lagi Lokalisasi Dolly.
Spontan pasukan mobil
Gegana dari Polda Jatim langsung meluncur ke Gedung balai Kota Surabaya.
Pasalnya, telpon ancaman teror bom ini menghubungi kediaman
Walikota di Jalan Walikota Mustajab, dan diterima oleh, penjaga yang bernama Riaman
staf Bagian Umum dan Protokol Pemkot Surabaya.
Adapun pembicaraan antara Staf penjaga kediaman rumah dinas Walikota dengan
Helmi sebagai berikut, “Apabila Pemkot
Surabaya tidak membuka lagi Lokalisasi Dolly , maka dalam waktu 3 hari rumah
dinas walikota dan gedung balai kota Surabaya akan saya ledakan” itulah isi
kutipan telpon antara Riaman dengan Helmi penelpon teror bom.
Nampak hadir Kapolsek Genteng Kompol Denny Yulianto di Gedung Balai Kota, untuk mengroscek teror bom tersebut, dalam keterangannya Polsek Genteng ini mengatkan bahwa
sampai saat ini pihaknya belum menemukan benda yang dikatakan bom di Gedung
balai kota, namun pihaknya selalu meningkatkan kewaspadaan dan berharap
masyarakat tidak panik.
“Sampai saat ini masih belum diketemukan barang atau benda
yang katakan bom digedung Balai Kota, namun dirinya akan selalu meningkatkan
kewaspadaan di Pemkot ini, dengan melakukan penjagaan sesuai persedur,” tandasnya.
Denny Yulianto, berharap untuk masyarakat agar, tidak perlu
kuwatir dan panik yang berlebihan, karena phak kami sudah mengantisipasi tambahnya.(
Ham )