BANYUWANGI - Presiden RI Joko Widodo telah
menetapkan hari santri jatuh pada tanggal 20 Oktober, dan pada tanggal 20
Oktober 2016 kemarin pertama kali hari Santri Indonesia diperingati. Dimana
semua santri –santri, sekolahan bahkan instansi seluruh Nusantara pada hari itu,
juga ikut memeriahkan memperingati hari santri.
Tidak
ketinggalan SMA Negeri Dharushola Singojuruh Banyuwangi, merupakan salah satu sekolah
yang berkolaborasi dengan Pondok Pesantren yang ada di desa Gumirih Singojuruh dan
sebagai kepala sekolahnya H. Mohamad
Rifai. MM memberikan apresiasi yang tinggi pada peringatan hari Santri.
H. Muhamad
Rifai. MM menjelaskan di kantornya tentang mengapa hari Santri diperingati ? “
hari Santri diperingati karena sejarah telah membuktikan peran serta Santri,
seperti para Ulama. Kyai, mulai dari merintis memperjuangkan kemerdekaan,sampai
pada puncak kemerdekaan, juga sampai mempertahankan kemerdekaan dan mengisi
kemerdekaan.
Para Ulama. Kyai
maupun Santri sangat penting perannya, bahkan Negeri ini ada,mulai dari awal
merintis Negeri ini peran Santri, Ulama, Kiyai sangat luar biasa, termasuk
mulai menyusun rancangan UU, menysun Idologi dasar Negara.
Seperti KH.
Hasyim Ashari yang disebut Radratul Syeh. Putranya Wahid Hasim ditataran
politisinya sampai menyusun priambul UUD’ 45, juga Gusdur hingga pada generasi
yang lain diseluruh Nusantara ini, mereka pelopor, bahkan garda depan.maka
Negeri ini tidak bisa terganggu oleh siapapun, komitmen Santri harus ada
didepan.
Pada saat 2
bulan Negeri ini merdeka, sekutu datang diSurabaya ada peristiwa 10 Nopember
Jendral Mallaby terbunuh, itu merupakan Rohol jihad yang dikomandangkan oleh
resolusi jihad. Awalnya itu hasil dari
rumusan para Ulama NU yang dipimpin oleh KH. Hasyim Ashari karena permintaan
Presiden Sukarno, dan Jendral Sudirman pada waktu itu, meminta “fatwa jihad”
hukumnya bagaimana mengatasi Negeri ini, maka para Ulama Jawa, Madura berkumpul
di Jombang. Untuk mengatakan Jihad hukumnya wajib untuk Negara dan siapapun
berkewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan.
Dari sejarah ini
SMA Negeri Darussholah memberikan apresiasi para pendahulu kita, yang telah
berkorban mewafakofkan jiwanya pada Negeri ini, dan pada hari Santri sekolah
mengadakan upacara bendera, mengadakan lomba-lomba ke Agamaan, seperti baca
AlQur’an, pidato bahasa Jepang. Arab. Enggris, atraksi baca tulis AL Qor’an,
tulis kitab klasik, menggelar music Arabik, pengajian Al Qur’an hingga kegiatan
yang lainnya.
“Santri di Negeri ini
harus meneruskan perjuangan para Ulama. SMA Negeri Darusshola merupakan siswa
santri, juga santri siswa, untuk mewujudkan Misi menjadikan anak-anak
berakademis, berintelektual, berjiwa santri dan menciptakan santri yang berakhlak
karima, berintelektual bagus. Jadi melengkapi, santri yang terpelajar, pelajar
santri. Dan nanti anak-anak bisa meraih kemampuan ganda untuk bekal mereka
terjun di masyarakat. “Katanya(jok)