Bupati Lepas Kontingen Pramuka Ikuti Malaysia Scout Jambore dan Indonesia Scouts Challange 2016 Tingkat Nasional

LUMAJANG - Prestasi para pemuda dan pemudi yang ikut dalam kegiatan Pramuka di Lumajang nampaknya tidak bisa dianggap remeh, ini terbukti dengan dikirimkannya 8 pelajar dari Pramuka Kwarcab Lumajang untuk mengikuti ajang Malaysia Scout Jambore.

Kontingen dari Lumajang untuk kegiatan pramuka di Malaysia Scout Jambore teridiri dari 2 regu dengan jumlah 8 pelajar. Selain itu, 32 pelajar yang terbagi dalam 4 grup juga akan dikirimkan mewakili Lumajang dalam final Indonesia Scouts Challange 2016 Tingkat Nasional.

Bupati Lumajang Drs. H. As’at Malik sangat mengapresiasi para pelajar dari Lumajang yang menjadi perwakilan untuk berangkat ke acara tersebut. Kerena mereka sangat semangat dalam mengikuti kegiatan pramuka. “Semoga suskses disana, dan bisa mengharumkan nama Lumajang,” katanya.

Pergaulan di kalangan pelajar hendaknya terus mendapat pengawasan dari para orangtua dan guru. Hal ini dilakukan agar mereka tidak terjebak dalam pergaulan yang salah. Pergaulan yang bisa membawa mereka ke arah negatif.

Menurut Bupati, salah satu kegiatan positif yang dapat membentengi hal tersebut adalah kegiatan Praja Muda Karana (Pramuka). Pramuka merupakan kegiatan yamg sangat positif dan sangat mampu membentengi siswa dari pergaulan yang salah.

Ada banyak pelajaran yang bisa didapat dari kegiatan Pramuka. Diantaranya untuk membentuk kepribadian para pelajar yang lebih tangguh dan positif. Sehingga tidak mudah goyah dan tergoda dengan ajakan ke arah pergaulan yang salah.

“Melalui Pramuka bisa membentuk kepribadian anak-anak. Sehingga jangan melarang anak ikut pramuka,” ujar bupati dalam acara Pelepasan Kontingen Malaysia Scout Jambore dan Final Indonesia Scouts Challange 2016 Tingkat Nasional, di Pendopo Kabupaten pagi ini, Kamis (20/10).

Untuk membentuk karakter, menurutnya Pramuka  mengajari para pelajar untuk bertindak cepat, tanggap, dan pantang mengeluh. Sehingga kedepan bisa menjadi generasi yang tangguh dan jauh dari ancaman pergaulan yang salah. “Karena banyak generasi kita yang sudah menjadi korban pergaulan bebas, narkoba, dan minuman keras,” imbuh Bupati.

Pergaulan yang salah, kata bupati, juga dipicu karena ketidakmampuan mental pelajar dalam mengatasi permasalahan yang dialami. Sehingga ketika ada masalah berat, untuk mengatasinya dengan cara yang salah. Yakni lari menuju hal-hal yang negatif. “Jika mental tidak kuat, ketika ada beban yang berat, untuk mengatasinya dengan miras atau narkoba,” tegasnya. (h)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement