Beras Lumajang Bantu Penuhi Pasar Nasional

LUMAJANG - Kabupaten Lumajang merupakan salah satu penghasil beras yang sudah diakui secara kualitas dan kuantitas. Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan lokal dan Jatim saja, beras asal Lumajang juga untuk membantu memenuhi permintaan pasar nasional. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lumajang, Agus Eko mengatakan, sesuai dengan program pemerintah pusat untuk pengiriman sejumlah komoditi ke Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), komoditi Lumajang yang paling diminati adalah beras ketan dan beras IR. “Artinya beras kita untuk memenuhi pasar skala nasional,” katanya. 

Untuk beras ketan dari kelompok tani Desa Kunir Kecamatan Kunir, permintaan sebesar 20 ton setiap 20 hari. Jumlah tersebut akan dikirim langsung dari Lumajang menuju propinsi NTT sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. “Ada transaksi 20 ton tiap 20 hari, dikirim langsung ke NTT,” ucapnya. 

Sementara untuk beras IR, permintaan sebesar 10 ton tiap 20 hari. Harganya, di kisaran Rp 9.000 hingga Rp 9.500 perkilogram. Sehingga total untuk kesluruhan komoditi asal Lumajang yang akan dikirim untuk pasar nasional bisa mencapai 500 ton per bulan. “Makin banyak komoditi asal Lumajang yang memenuhi pasar nasional,” ujarnya. 

Selain beras IR, ada 4 komoditi yang permintaannya dalam skala besar. Empat komoditi tersebut antara lain beras ketan, pisang, salak, dan cengkeh. “Tak hanya itu, kita juga menawarkan cabai dan bawang,” ungkapnya. 

Ia menjelaskan, untuk permintaan salak pondoh Lumajang yang akan dikirim ke luar daerah mencapai 8,5 ton perminggu. Sementara untuk cengkeh 1 ton per bulan dengan harga Rp 115 ribu perkilogram. “Kadang permintaannya juga bsia lebih dari itu,” ujarnya.  

Berharap berharap banyaknya permintaan ini, bisa berdampak baik pada kemakmuran para petani di Lumajang. Serta mampu menungkatkan skala perekonomian di Lumajang. Tentunya dengan cara menjaga prestasi penjualan ini tetap berjalan. “Semoga roda perdagangan komoditi asal Lumajang ke luar daerah terus berjalan dan makin meningkat,” pungkasnya. (h)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement