Aneh!!! Teror Bom, Saat Risma Ke LN Dan KPK Geledah Perusahaan Disurabaya



Surabaya Newsweek- Penutupan Lokalisasi Dolly ternyata, berbuntut panjang ada dugaan, bahwa banyak pihak yang dirugikan terkait penutupan Dolly waktu itu oleh Pemkot Surabaya terbukti, salah satu orang yang bernama, Helmi dengan melakukan terror bom, yang akan diledakan di rumah Dinas Walikota dan Gedung Balai Kota Pemkot Surabaya, bila Lokalisasi Dolly tidak dibuka dalam waktu 3 hari. Ancaman tersebut dikatakan, melalui telpon gengamnya, kepada staf bagian Umum dan Protokol Raiman penjaga Rumah Dinas Walikota Surabaya.

Namun anehnya ancaman itu terjadi disaat, Walikota Surabaya Tri Rismaharini tidak ada di Surabaya melainkan masih berada diluar Negeri ( LN ), bahkan kasus ancaman bom ini, bersamaan dengan datangnya Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) yang melakukan pengeledahan disalah satu perusahaan yang ada diSurabaya.

Ada dugaan kuat bahwa, teror bom yang ada di Gedung Balai Kota dan Rumah Dinas Walikota  ini, ada kemungkinan untuk  pengalian isu, pasalnya saat penyisiran pasukan anti terror dan bom (Gegana), tidak mendapatkan benda atau barang yang dikatakan bom.

Kompol Denny Yulianto Kapolsek Genteng saat, mendatangi gedung Balai Kota Surabaya Rabu malam ( 19/ 10), lalu masuk kedalam gedung, tidak lam kemudian keluar dan ia menjelaskan bahwa, sampai saat ini pihaknya, belum menemukan benda atau barang yang dikatakan bom digedung Balai Kota.

“ Sampai saat ini pihaknya telah menyisir diwilayah dalam gedung dan luar gedung Balai Kota, namun belum diktemukan barang dan benda yang dikatakan bom,”ujar Polsek Genteng Kompol Denny Yulianto.

Masih Kompol Denny Yulianto,saat ini pihakya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait, nomer telpon terror yang berinisial H ini, nanti teknisnya masih dirahasiakan , ini kan masih penyelidikan dan akan kita kembangkan nanti ,”tambahnya. ( Ham)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement