Seni Permainan Egrang Tampil Pada Pawai Budaya Semipro 2016

PROBOLINGGO - Dengan mengusung Seni dan Budaya tanah air, Dinas Pertanian kota Probolinggo berhasil menyuguhkan seni egrang yang merupakan satu dari sekian seni dan budaya leluhur yang hingga saat ini masih dipertahankan. Permainan egrang sendiri merupakan satu bentuk kreatifitas anak negeri pada jaman dahulu.
Bagi penikmat wisata desa, mengunjungi beragam desa wisata saat berada di Jogja dapat menjadi alternatif yang menggiurkan. 

Selain dapat memanjakan paru-paru dengan udara segar yang minim polusi, umumnya di banyak desa wisata menawarkan beragam permainan lawas, egrang salah satunya. Egrang merupakan permainan tradisional anak-anak yang dilakukan dengan bantuan berupa dua buah bambu. Panjang bambu yang digunakan disesuaikan dengan pemain egrang itu sendiri. Umumnya semakin tinggi pemain maka semakin tinggi pula panjang bambu yang digunakan.

Bambu egrang dilengkapi pula dengan pijakan kaki yang dibuat sekitar 50 cm dari batas bawah bambu. Pijakan ini umumnya memiliki panjang sekitar 20 cm. Cara memainkan egrang pun terbilang cukup sederhana. Para pemain cukup beradu kecepatan berjalan menggunakan bambu yang telah dipersiapkan. 

Egrang merupakan salah satu permainan anak-anak yang populer di berbagai daerah di Indonesia. Di kawasan Sumatera Barat egrang dikenal dengan nama tengkak-tengkak. Dalam bahasa setempat, tengkak memiliki arti pincang. Namun jika sudah mahir memainkan permainan dengan perantara bambu ini tidak akan terlihat pincang. Seperti berjalan dengan kaki.

Seperti yang diperagakan oleh peserta dari Dinas Pertanian (Dispertan) kota Proobolinggo dalam Pawai Budaya Semipro (Seminggu dikota Probolinggo), Minggu (28/8) kemarin. Secara piawai, sejumlah orang memainkan alat ini. Bahkan ada beberapa peserta yang bermain egrang dan diselingi dengan gerakan yang sangat terlatih dan tidak sembarang orang memainkannya.

“permainan egrang ini merupakan satu dari sekian permainan yang diwarisi para leluhur. Kita hanya tahu egrang tanpa bisa memainkannya secara benar. Untuk itu, dengan momen Pawai Budaya ini, kami mengajak masyarakat untuk lebih respek terhadap permainan tradisional yang merupakan peninggalan leluhur dengan segala kreatifitasnya sehingga tercipta egrang ini.”Ujar Ir Sukarning Yuliastutik MSi, Kepala Dispertan saat ditemui disela-sela kegiatan disekitar panggung kehormatan yang berada di depan kantor Pemkot probolinggo. (Suh)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement