PROBOLINGGO -
Dengan mengusung Seni dan Budaya tanah air, Dinas Pertanian kota Probolinggo
berhasil menyuguhkan seni egrang yang merupakan satu dari sekian seni dan
budaya leluhur yang hingga saat ini masih dipertahankan. Permainan egrang
sendiri merupakan satu bentuk kreatifitas anak negeri pada jaman dahulu.
Bagi penikmat wisata desa,
mengunjungi beragam desa wisata saat berada di Jogja dapat menjadi alternatif
yang menggiurkan.
Selain dapat memanjakan paru-paru dengan udara segar yang
minim polusi, umumnya di banyak desa wisata menawarkan beragam permainan lawas,
egrang salah satunya. Egrang merupakan permainan tradisional anak-anak yang
dilakukan dengan bantuan berupa dua buah bambu. Panjang bambu yang digunakan
disesuaikan dengan pemain egrang itu sendiri. Umumnya semakin tinggi pemain
maka semakin tinggi pula panjang bambu yang digunakan.
Bambu egrang dilengkapi pula dengan
pijakan kaki yang dibuat sekitar 50 cm dari batas bawah bambu. Pijakan ini
umumnya memiliki panjang sekitar 20 cm. Cara memainkan egrang pun terbilang
cukup sederhana. Para pemain cukup beradu kecepatan berjalan menggunakan bambu
yang telah dipersiapkan.
Egrang merupakan salah satu permainan anak-anak yang
populer di berbagai daerah di Indonesia. Di kawasan Sumatera Barat egrang
dikenal dengan nama tengkak-tengkak. Dalam bahasa setempat, tengkak memiliki
arti pincang. Namun jika sudah mahir memainkan permainan dengan perantara bambu
ini tidak akan terlihat pincang. Seperti berjalan dengan kaki.
Seperti yang diperagakan oleh
peserta dari Dinas Pertanian (Dispertan) kota Proobolinggo dalam Pawai Budaya
Semipro (Seminggu dikota Probolinggo), Minggu (28/8) kemarin. Secara piawai,
sejumlah orang memainkan alat ini. Bahkan ada beberapa peserta yang bermain
egrang dan diselingi dengan gerakan yang sangat terlatih dan tidak sembarang
orang memainkannya.
“permainan egrang ini merupakan satu dari sekian
permainan yang diwarisi para leluhur. Kita hanya tahu egrang tanpa bisa
memainkannya secara benar. Untuk itu, dengan momen Pawai Budaya ini, kami
mengajak masyarakat untuk lebih respek terhadap permainan tradisional yang
merupakan peninggalan leluhur dengan segala kreatifitasnya sehingga tercipta
egrang ini.”Ujar Ir Sukarning Yuliastutik MSi, Kepala Dispertan saat ditemui
disela-sela kegiatan disekitar panggung kehormatan yang berada di depan kantor
Pemkot probolinggo. (Suh)