JOMBANG - Kurang lebih
18 ekor Sapi perah jenis impor dari Australia yang diberikan secara Hibah dan Cuma-Cuma
pada salah satu kelompok Tani Ternak yang berada di kecamatan Wonosalam
kabupaten Jombang amblas tanpa pelaporan yang jelas pada Dinas terkait
khususnya pada Dinas Peternakan. Penyaluran Dana Hibah ini terkesan tanpa
adanya pemantauan yang jeli, hingga memunculkan salah satu anggota yang namanya
tercatat dikelompok tersebut merasa hanya dimanfaatkan saja, tidak pernah merasa
dapat bantuan yang sudah diperoleh kelompok.
Hal ini terjadi
tepatnya diDusun Gondang Desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Kabupaten
Jombang. Sebuah Desa Penduduknya sebagian besar sebagai petani dan peternak
karena banyak berdekatan dengan hutan dan perkebunan, secara geografis memang
cocok untuk mengembangkan jenis sapi perah apabila dilakukan dengan
sungguh-sungguh dan terencana.
Bantuan sapi perah dari
Dinas Peternakan Provinsi ini terjadi pada Tahun antara 2011 – 2012, karena
sangat rapinya permainan baru bisa diketahui belakangan ini demi sedikit warga
lingkungan bisa mengetahui bahwa sapi dikandang kelompok berkurang dan habis
sampai yang tersisa adalah milik seseorang dan bukan atas nama kelompok.
Menurut Puji Rahayu
(40) yang namanya diacantumkan dalam Proposal saat pengajuan mengatakan “saya
diajak rapat saat awal pembentukan kelompok untuk seterusnya tidak tahu sama
sekali” celotehnya. Sementara ketua kelompok sebut saja Anto tidak berada
ditempat saat akan di konvirmasi, sedangkan anggota yang lain hanya bisa tutup
mulut. Kepala Desa Carangwulung Sis Kuncoro (49) saat ditemui dikantor Desa
(15/09/2016) mengatakan pada wartawan ”nama Kelompok Tani Ternak itu kalau
tidak salah adalah Mawar Jaya, saat itu saya masih menjabat ketua BPD (Badan
Perwakilan Desa)”. ditambahkan “itu bantuan lewat jasmas dari PDI perjuangan”.Pada
hari yang sama mantan Kepala Desa Carangwulung Ma’arif (48) saat di mintai
keterangan menjelaskan “pada saat saya menjabat pernah menanda tangani proposal
pengajuan namun saat realisasi desa tidak pernah diajak koordinasi” jelasnya.
Terjadinya hal ini karena kurangnya pemantauan
dari semua pihak khususnya Dinas Peternakan Kabupaten Jombang karena tujuan di
realisasikan bantuan sapi tersebut bertujuan menjadikan Jombang bisa menjadi
ikon susu dan gemar minum susu bagi semua khususnya kecamatan Wonosalam.Harapan
warga ini ada tindakan dari penegak hukum supaya tidak menjalar pada kelompok
lain yang pernah menerima program yang serupa. (jito)