Polri Gandeng NU Perangi Radikalisme dan Konflik Sosial

SURABAYA - Polri dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jawa Timur melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang penyelenggaraan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. MOU itu langsung ditandangani Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kamis (1/9) saat kunjungan kerja (kunker) di Polda Jawa Timur.

Selain Tito juga terlihat Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji, Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo, dan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes RP Argo Yuwono membenarkan adanya kegiatan tersebut. Selain itu, juga diadakan kegiatan seminar nasional bertajuk “ Penanganan Konflik Sosial dan Ujaran Kebencian (Hate Speech)”. Semua kegiatan tersebut berlangsung di gedung Mahameru Mapolda Jawa Timur.

Tito mengungkapkan mimilih menggandeng NU karena memiliki jaringan yang sangat luar biasa besar dan pengikutnya sekitar 90 juta orang lebih. Bahkan NU merupakan pendidiri bangsa, TNI/Polri juga sebagai pendiri bangsa.

Tito juga berpesan agar bersama-sama mempertahankan NKRI. Jika terjadi konflik sosial, kita harus bersama-sama menanganinya. Mulai pencegahannya dan pemulihannya. Tapi untuk penegakan hukum tetap dilaksanakan polisi.

Selain itu seminar yang berlangsung di gedung mahameru akan diisi Narasumber diantaranya, yakni Ketua PBNU Jatim Prof KH Said Aqil Siradj MA dan Asops Kapolri, Irjen Unggung Cahyono, mantan Kapolda Jawa Timur sekaligus Kapolda Metro Jaya. Nara sumber lainnya adalah dari Mabes TNI, dari Unair Dr Sukowidodo dan Ketua Pusat Paramadina Ihsan Ali Fauzi. (eko)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement