SIDOARJO – Kepala Dinas
Pendidikan Sidoarjo, Mustain Baladan, menanggapi dingin kasus dugaan siswi
kelas IX di SMPN 5 Sidoarjo yang didesak keluar dari sekolahnya. Menurut
Mustain Baladan, permasalahan Regina Milenia Nurfebriati Utomo (14), hanya
permasalahan mutasi biasa dan di besar-besarkan. “Siswi yang bersangkutan itu
nakal dan bermasalah,” Sebutnya saat di temui wartawan di kantornya, Kamis
(19/9/2016).
Lebih
jauh, Mustain menganggap, persoalan yang menimpa Regina hanya menjadi persoalan
kecil bagi dinas Pendidikan Sidoarjo. Dan pihaknya tetap bersikukuh bahwa anak
tersebut mengundurkan diri bukan dikeluarkan oleh pihak SMPN 5. Padahal,
pengakuan siswi dan orang tuanya mengaku mendapat desakan dari pihak sekolah
untuk mundur dari sekolahan tersebut.“Sudah lama saya tahu soal itu, ibu yang
bersangkutan (Regina red) mengirim SMS dan mau memindahkan anaknya dari SMPN5.
Saya kira kan bukan persoalan besar. Wong hanya mutasi,” ungkap Mustain.
Ditanya
mengenai adanya orang tua Regina yang didesak untuk membuat surat pengunduran
diri dari sekolah, Mustain menampik bahwa tidak ada persoalan yang harus
diselesaikan.“Lah, buat apa saya cari tahu (menelusuri lebih dalam) terkait
persoalan itu. Saya kan bukan polisi. Yang saya tahu dia mutasi. Sudah itu
saja, diluar itu saya tidak tahu lagi,” tegasnya.
Pihak
Diknas sudah meng kroscheck langsung ke Sekolahan dan dari informasi yang kami
dapat dari pihak sekolah, Imbuh Mustain, orang tua Regina yang memaksa untuk
anaknya dipindahkan.“ibu yang bersangkutan, sudah membuat surat pengunduran
diri untuk memindah anaknya, itu saja. Bahkan, dari informasi yang kami dapat
di sekolahnya yang lama yakni SMPN1 Sukodono, bahwa siswi tersebut bermasalah
dan nakal, kalau pengen tau nakalnya seperti apa ya silahkan rekan wartawan
tanya ke pihak SMPN1 Sukodono,” Paparnya.
Saat wartawan
menanyakan upaya dari Dinas Pendidikan terkait masalah tersebut, Mustain
menjawab singkat. “Diknas mau bantu apalagi, kan sekolah di Sidoarjo banyak, yang bersangkutan
kan mutasi, jadi tinggal pilih saja sekolah mana yang dia mau. Kita tidak
mengupayakan apa-apa,” pungkasnya.
Perlu diketahui, SMPN 5 Sidoarjo
mendapat sorotan setelah seorang ibu mengeluhkan putrinya yang dikeluarkan dari
sekolah setelah pingsan pada Agustus lalu. Ibu bernama Nurdiana itu tak terima
sebab anaknya hingga kini tak dapat bersekolah. Padahal, putrinya harus
menghadapi UN tahun depan. (had)