SURABAYA - Mantan Gubernur Jatim,
Imam Utomo ternyata sudah memenuhi panggilan penyidik pidana khusus (Pidsus)
Kejati Jatim, setelah sebelumnya mangkir dari pemanggilan. Imam dipanggil
kaitannya sebagai saksi kasus dugaan penyalagunaan penjualan asset yang
dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU). Kehadiran mantan Gubernur Jatim, Imam Utomo
terkesan dilakukan secara sembunyi-sembunyi disesalkan oleh I Wayan Titib
Sulaksana, penasehat Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (AMAK) dan dilakukan di
luar kewajaran atau pada jam mendekati akhir jam kerja, ujarnya menjawab
pertanyaan, Sabtu malam, (17/9).
Wayan Titib memberikan apresiasi pada Imam Utomo, mantan nomor satu di
Pemprop Jatim yang bersedia memenuhi panggilan penyidik Pidana Khusus Kejati
Jatim.Tetapi, disayangkan kehadirannya tersebut di luar kewajaran atau di akhir
jam kerja sehingga menimbulkan spekulasi opini bermacam- macam di masyarakat.“Jangan
salahkan masyarakat, kalau berpendapat negatif karena pemeriksaan sebagai saksi
saja di damping penasehat hukum dan di atas jam dinas,” tukas Wayan Titib yang
juga staf pengajar Fakultas Hukum Unair. Dia mengakui, bahwa dugaan kasus
korupsi di PT PWU sangat menarik perhatian masyarakat luas dan di era
kepemimpinan Imam Utomo itu mencuat.
Sayangnya, pemeriksaan yang dilakukan penyidik Pidsus Kejaksaan terkesan
ditutup-tutupi di lingkungan Kejati Jatim. Sebab, saat dikonfirmasi wartawan
pada Rabu (14/9) lalu, Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Kejati Jatim
Dandeni Herdiana mengaku Imam Utomo belum datang. Namun, saat dikonfirmasi
ulang pada Kamis (15/9), Dandeni mengatakan Imam Utomo beserta pengacaranya
datang di Kantor Kejati Jatim.
“Beliau (Imam Utomo) datang Rabu sore. Namun saat itu saya sudah pulang
kantor, dan tim penyidik mengatakan Pak Imam datang sore hari,” kata Dandeni
saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (15/9).Dijelaskan Dandeni, berdasarkan
laporan dari tim, Imam Utomo datang sekitar pukul 04.00 sore dan menjalani
pemeriksaan hingga pukul 20.00 malam. Ditanya terkait poin-poin yang ditanyakan
kepada saksi Imam Utomo, Dandeni mengaku, pemeriksaan masih terkait dengan
proses pelepasan asset-aset yang dikelola PT PWU pada saat pihaknya menjabat
sebagai Gubernur Jatim.
Disinggung perihal hasil keterangan dari Imam Utomo, apakah sudah merujuk ke
nama calon tersangka, Dandeni enggan mengomentari hal itu. Menurutnya, isi dari
keterangan saksi belum bisa disampaikan dengan alasan masih didalami oleh tim
penyidik. “Soal isi pemeriksaan belum bisa kita sampaikan,” ungkapnya.
Ditambahkan Dandeni, untuk menentukan calon tersangkanya, pihaknya masih
memerlukan keterangan dari Dahlan Iskan (DI) selaku mantan Dirut PT PWU.
Seberapa pentingkah keterangan DI dalam penentuan calon tersangka, pria asal
Garut ini mengaku, keterangan DI sangat penting bagi tambahan alat bukti bagi
penyidik. “Keterangan DI sangat kita perlukan sekali lah. Kita tunggu yang
bersangkutan datang ke Indonesia dulu, supaya bisa dimintai keterangan sebagai
saksi kasus PT PWU,” tegas Dandeni.
Menyoal terkait pentingkah pemanggilan Gubernur Jatim Soekarwo, mengingat
saat itu pihaknya menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jatim,
kepada awak media ini Dandeni mengaku belum memikirkan hal itu. Sebab, pihaknya
masih mempertimbangkan apakah keterangan dari Pak De Karwo diperlukan atau
tidak. “Belum ada rencana ke situ. Kita lihat urgensinya apa (Pak Soekarwo)
perlu dimintai keterangan atau tidak,” pungkas mantan Kasi Intel Kejari
Purwakarta ini.
Sebelumnya, penyidik Pidsus Kejati Jatim sudah dua kali memanggil mantan
Gubenur Jatim Imam Utomo. Namun, dua kali juga Imam berhalangan hadir memenuhi
panggilan penyidik, hingga akhirnya pihaknya memenuhi panggilan pada pada Rabu
(14/9) lalu. Selain Imam Utomo, nama Dahlan Iskan juga dirasa sangat penting
dalam keterangannya terkait kasus pelepasan asset yang dikelola PT PWU.
Sayangnya, dari mulai penyelidikan sampai naik
level ke penyidikan, mantan Dirut PT PWU itu tak juga mengindahkan panggilan
dari penyidik Kejaksaan. Bahkan, Dahlan juga tidak memenuhi dua panggilan
penyidik yang dilayangkan kepadanya, dengan alasan keperluan di luar negeri.Sementara
itu, Imam Utomo yang dihubungi disela-sela usai pengajian di Masjid Nurul Iman
Margorejo hanya berkomentar , “Ok, nanti segera saya hubungi,” ucapnya singkat.
(ban/zai/kom/pa)