Antisipasi Meluasnya Banjir Rob di Tempursari, Warga Keruk Pasir@ Muara

LUMAJANG - Naiknya permukaan air laut yang berimbas pada banjir disekitar pesisir atau biasa dikenal dengan istilah banjir rob kembali melanda wilayah pesisir Kecamatan Tempursari, untuk mengantisipasi makin meluasnya wilayah terdampak, warga bergotong royong melakukan pengerukan pasir yang ada di muara sungai Kalimati Dusun Karahmenjangan Desa Bulurejo.

Banjir mulai melanda pada Rabu (14/9) lalu berdampak pada dua desa, yakni Desa Bulurejo dan Desa Tempurejo. Camat Tempursari, Rasmin melaporkan, air laut menggenangi pemukiman warga sekitar setengah meter. Tak  hanya itu sawah seluas 120 hektare juga tergenang. Akibatnya tanaman milik petani rusak dan dipastikan gagal panen. “Namun kini kondisinya sudah mulai bernagsur surut,” katanya, Jumat (16/9).

Dia manmbahkan, upaya pengerukan pasir di muara dilakukan karena tumpukan pasir yang ada di muara tersebut sudah lebih tinggi dari pemukiman warga, sehingga air tidak mengalir ke laut. Setelah dikeruk, air yang menggenangi pemukiman berangsur cepat surut.

Warga yang dibantu aparat kepolisian, TNI, staf desa dan kecamatan bergerak cepat bahu membahu mengeruk muara agar genangan air segera surut. “Kita bersama-sama warga setempat akhirnya berinisiatif membedah muara, denga nmengeruk pasirnya,” katanya.

Rasmin menambahkan, banjir rob di Tempurasari sudah rutin  terjadi dan hampir tiap bulan. Namun volume air yang masuk ke pemukiman berbeda-beda. Kadang kecil dan cepat surut dan kadang besar dan butuh berhari-hari untuk surut. “Jadi jangan heran, meski tidak hujan namun  disini banjir,” ungkapnya.

Akibat perisitiwa ini, total kerugian yang dialami mencapai hingga ratusan juta. Pasalnya padi petani yang baru berusia ssatu bulan sudah dipastikan rusak dan gagal panen. Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan akses jalan terputus sehingga warga kesulitan  untuk beraktifitas. “Seratus juta lebih total kerugian yang dialami petani,” ucapnya.

Untuk antisipasi selanjutnya, ia mengajukan rekomendasi ke Pemerintah Kabupaten untuk bantuan alat berat berupa bego. Sehingga ketika terjadi banjir rob dan muara tertutupi banyak pasir, bisa dikeruk dengan mudah dan cepat. “Saat ini kan menggunakan alat manual, kalau bisa nanti pakai bego,” pungkasnya. (h)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement