BANYUWANGI - Masih kegiatan
HUT Kemerdekaan RI ke-71 tahun. Upacara bendera detik-detik proklamasi
peringatan HUT RI ke 71 tahun kecamatan Singojuruh yang diadakan di lapangan
RTH memukau masyarakat, sebab peserta upacara dari pelajar perwakilan dari
sekolahan, SKPD yang ada di kecamatan Singojuruh, maupun masyarakat yang hadir
melihat sangat terkesima dengan suguhan tontonan drama kholosal yang diperankan
oleh murid-murid SMA Negeri Darusshola Singojuruh Banyuwangi dengan mengambil
judul “ Perang Puputan Bayu “.
SMA
Negeri Darussholah merupakan salah satu sekolah di kabupaten Banyuwangi yang
berkolaborasi dengan pondok Pesantren. Akan tetapi biarpun berkolaborasi dengan
Pondok Pesantren tidak menyurutkan kegiatan-kegiatan ektra kulikuler non
akademik seperti pementasan drama kolosal di hari yang bersejarah peringatan
HUT RI ke-71 tahun.
SMAN
Darussholah yang diasuh oleh H. Muhammad Rifa’I Mpd ini sangat maju di bidang
akademik, non akademik termasuk bidang agama, pembangunan gedung sekolah yang
banyak perubahan menjadi maju dan baik’
M.
Rifa’I salah satu kepala sekolah SMA yang berorentasi maju, bisa mengubah
sekolah ke beradapan maju, sebab ide-idenya berkiblat ke Negara yang mempunyai sistim
pendidikan maju, sehingga ide-idenya menjadi acuan, contohnya seperti murid SMP
harus memakai celana panjang, yang sekarang menjadi sragam semua murid
disekolahan SMP se-kabupaten Banyuwangi.
Dikomfirmasi
di kantornya mengapa dramanya mengambil lakon Perang Puputan Bayu M. Rifa’I MPd
menjelaskan “ kita mengambil lakon ini menurut sejarah bahwa tahun 1771 waktu itu
nenek-kakek pemuda bumi Blambangan berjuang perang secara heroic melawan
belanda hingga titik darah penghabisan.
Kita
tidak bisa lepas dari sejarah, sebab sejarah itu adalah fungsi idukatif, juga
ada fungsi inspiratif, dan ada fungsi rekriatif. Jadi belajar sejarah itu bisa
mendidik , mengispirasi sekaligus rekreasi seolah kita berada di jaman-jaman
itu.
Dengan
mengambil judul “Perang Puputan Bayu” ini dalam rangka membangkitkan semangat
kembali, bahwa kita rakyat Banyuwangi ini mempunyai sejarah besar, kita
mempunyai jiwa-jiwa pahlawan yang luar biasa, semangat untuk rela berkorban,
demi Nusa dan Bangsa tanpa pamrih, demi generasi yang akan datang, sebab sangat
penting kita harus bisa menumbuhkan jiwa heroism, jiwa cinta tanah air,
patriotism, dan nasionallisme, sehingga bisa menimbulkan inspirasi bagi
anak-anak.
Diharapkan bagi
anak-anak, kalau memelajari sejarah “Perang Puputan Bayu” ini, bisa terusik
cara berpikir mereka bagaimana berjuang merebut kemerdekaan sampai pahlawan
kita banyak yang gugur demi tanah air, sehingga anak-anak bisa muncul
inspirasi, agar bisa mencintai tanah air tercinta ini, dan menjadi bangsa yang
kuat. Katanya (jok)