LAHAT SUMSEL - Tiga pengedar uang palsu (Upal) yang kerap meresahkan masyarakat Lahat, akhirnya tertangkap. Ketika Tim Gerakan Anti Begal dan Anti Kriminalitas (Gagak) Satreskrim Polres Lahat, mengembangkan laporan dari Kurniadi (46) Desa Sukoharjo SP 2 Palembaja Kecamatan Kikim Timur, yang telah menjadi korban dari pengedaran Upal tersebut.
WS
(21), AS (18) dan JY (16), yang semuanya warga Kikim Timur itu terpaksa
digiring ke Mapolres Lahat, lantaran terbukti telah mengedarkan Upal di
wilayah hukum Polres Lahat. Dari tangan ketiganya, Tim Gagak Satreskrim Polres
Lahat, mendapati 17 lembar sisa Upal pecahan Rp 100 ribu yang belum sempat
diedarkan.
Dalam
aksinya, AS dan JYyang masih berstatus pelajar itu sekitar pukul 16.00 WIB,
Jumat (22/7) datang ke warung Kurniadi, membeli rokok dan bensin
kendaraannya. Namun sayang, aksinya kali ini tak semulus biasanya. Kurniadi
merasa curiga akan gerak-gerik kedua pelajar yang merasa dikenalnya tersebut
berbelanja secara bergantian. Setelah merasakan uang yang diterimanya seperti Upal,
lantas saja Kurniadi melaporkan kejadian
tersebut ke Kepala Desa setempat.
Dari
laporan Kepala Desa setempat, AS dan JY langsung berhasil diamankan oleh anggota
Polsek Kikim Timur, “Lantaran terbukti telah menyimpan dan mengedarkan Upal,"
terang Kapolres Lahat, AKBP Rantau Isnur Eka SIK, melalui Kasat Reskrim Polres
Lahat, AKP Arif Mansyur SIK, Sabtu (23/7).
Pengembangan
pun langsung dilakukan oleh Tim Gagak, dari pengakuan kedua pelajar tersebut
satu lagi rekannya berinisial WS,
akhirnya ikut tertangkap, dan mengaku mendapatkan Upal tersebut dari seorang pria
yang tak dikenalnya.
Atas
tindakannya, kini ketiga pelaku pengedar Upal itu harus mendekam dibalik
jeruji besi, lantaran terjerat Pasal 36 Ayat 3 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Mata Uang, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
"17 lembar Upal kertas
pecahan Rp 100 ribu, didapat dari tangan JY 101embar, AS 5 lembar, dan WS 2 lembar.
Informasi yang didapat dari WS, akan
penyuplai Upal tersebut, kini tengah dalam pengembangan Tim Gagak kita,” pungkasnya.
(Amir S.)