Terjadi Penumpukan Bibit dan Benih Akibat Minimnya Pelaksana Di Lapangan

KOTABARU - Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kotabaru , Senin, 11 Juli diruangan kerja badan ketahanan Pangan (H. Purwanto, S.Pi.M.Si) ditemui wartawan media ini klarifikasi berkaitan dengan petugas lapangan PPL,BPP dan mantri Tani dinilai minim pelaksanaan tugas, sehingga terjadi adanya tumpukan benih kedelai dan bibit jagung ditempat kelompok tani (poktan) dalam wilayah Kabupaten Kotabaru. 

Bukti nyata investigasi 2 orang wartawan ini khusus dikecamatan P. Lait Barat telah terbukti bulan April 2016 yang lewat 2 PT menyerahkan langsung benih kedelai dan jagung serta penunjang produksi tanam seperti obat-obatan dan pupuk, 1. PT. Surya Manunggal Agro sejati Banjarmasin Kal-sel (distributor bibit jagung), 2. PT Turrima Agro Mass borneo Banjarbaru Kal-sel (distributor benih Kedelai)

Paparan kepala badan (H. Purwanto) berkaitan informasi jurnalis media ini (Syaf/jamaluddin), keterbatasan personel tenaga tehnis dilapangan dan tidak maksimalnya bimbingan dan petunjuk kepada kelompok tani itu salah satu kendala sehingga terjadinya penumpukan bibit dan benih tersebut. 

Dijanjikan dalam waktu dekat intruksi kepala badan ketahanan pangan dan BP4K (H. Purwanto)  kepada Penyuluh lapangan dan memaksimalkan bimbingan tehnis kepada  anggota dan kelompok tani diwilayah masing-masing. Wartawan desak lagi kepala badan, adakah sangsi terhadap personil penyuluh petugas lapangan dan petugas lain dilingkungan badan yang indispliner jawaban serius badan ada, tentu saja ada sesuai prosedural sangsi yang diberikan.  Kepala badan memberikan data penyuluh petugas lapangan PerBP3K

Sambil mengantarkan kepintu kerja kepala badan  dikatakan saya bangga, saya senang terhadap anda, mari kita jalin kerjasama yang abaik ini, mari kita sama-sama sukseskan program pemerintah ini agar pertanian didalam kotabaru ini sukses dan dapat meningkat hasil produksi sesuai dengan harapan kita bersama. (Syaf/Jamal)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement