Modal Utama Membangun Kota Cerdas Adalah Infrastruktur Yang Baik

TRENGGALEK – Sepulangnya dari tugas promosi wisata di Negeri Sakura Jepang, Bupati Trenggalek, Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc langsung menjadi pembicara dalam sebuah seminar yang diadakan di Grand City Mall Surabaya, Kamis siang 21 Juli 2016. Dalam seminar tersebut Bupati Emil membawakan materi "Infrastructur for Smart Community". Materi ini diambil sesuai dengan cita-citanya untuk mengembangkan Kabupaten Trenggalek menjadi smart city. 

Modal utama dalam membangun kota cerdas adalah infrastruktur yang baik. Terciptanya tatanan kota yang baik akan telihat jika masyatakat memiliki kemudahan dalam melakukan pergerakan di area perkotaan baik secara fisik maupun secara virtual. 

Secara fisik pegerakan warga dipengaruhi oleh sistem transportasi pengelolaan ruang dan pengelolaan jalan raya yang disediakan oleh kota. Sementara pergerakan virtual dipengaruhi oleh pekembangan serta layanan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang didapat oleh warga, sehingga memiliki kemudahan dalam melakukan akses maupun melakukan interaksi menggunakan internet.

Dalam sesi ini juga dibahas mengenai isu peluang serta potensi teknologi yang cerdas untuk meningkatkan kualitas infrastruktur untuk terbentuknya kota dan masyarakat yang cerdas. Menurut Bupati Emil Dardak, dunia ini telah berubah. Kemajuan teknologi telah merubah banyak hal. Dicontohkan olehnya, ada pemberitaan salah satu media yang menyebutkan, penjualan handphone di pusat perbelanjaan mengalami penurunan drastis dengan maraknya transksi jual beli online. 

Masyarakat lebih memilih dengan cara yang lebih mudah dan praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. "Ketika saya mengantri untuk beli makan di Depok, waktu itu hujan deras. Ketika saya capek-capek mengantri dan harus kehujanan saya melihat ada pengemudi gojek yang ikut antri. 

Ternyata pengemudi gojek ini memberikan layanan delivery order kepada pemesannya. Wah enak juga, ya, ada yang enak nyatai di rumah nunggu makanan yang dipesan dikirim padahal saya capek-capek kehujanan mengantri," kata Bupati Emil Dardak menceritakan.

"Pesan yang diambil kemajuan teknologi tersebut bila dimanfaatkan dengan baik tentunya akan memberikan dampak yang baik pula. Hal inilah yang ingin kita kembangkan di Trenggalek. Seperti halnya Qlue, masyarakat dengan mudah melaporkan infrastruktur yang rusak bagaimana bisa ditangani dengan cepat," paparnya.

"Bagaimana penanganan gawat darurat kesehatan itu bisa kita integrasikan langsung dengan call center 24 jam. Banyak sekali hal yang kongkrit yang kita bisa integrasikan dengan perkembangan IT ini. Dan ini bukan hanya kota besar yang membutuhkan. Sebenarnya sama, justru daerah yang jangkauannya semakin jauh dan terpencil akan semakin memerlukan. kecil bagi kita untuk tidak efisien dalam mengelolanya yang penting perangkat teknologi disana ada", ungkap Bupati Emil.

Lebih lanjut, salah satu yang bisa kita integrasikan dari teknologi itu antara lain bagaimana mengatasi bencana. Seperti longsor, atau luapan banjir, karena sekali kena luapan banjir bangunan sekolah di Munjungan habis disapu air. Sehingga perlu dipikirkan bagaimana menangani ini.

Termasuk orang sakit, layanan hot line 24 jam alhamdulillah sudah jalan, saya pernah mencoba menghubungi layanan ini sekitar pukul 23.00. Dari ujung telepon terdengar suara petugas jaga yang memberikan saya informasi lengkap mengenai informasi kamar maupun dokter yang sedang jaga. Pasalnya antara call centre dan beberapa pusat kesehatan terkoneksikan dengan baik kalau ada pasien keluar atau masuk operator bisa dengan mudah mendapatkan informasi dari program yang sudah integrasi tersebut karena otomatis data yang ada menambah atau mengurangi sendiri," imbuhnya. 

Pada sektor pertanian juga penting dengan adanya kemajuan tekhnologi kita bisa dengan mudah mendapatkan beberapa akses data seperti debit air, kadar air maupun informasi yang lainnya. Karena Trenggalek bukanlah daerah yang melimpah ruah airnya, sehingga dengan terintegrasinya terknologi tersebut kita bisa mengurangi desentralisasi air, sehingga produktifitas dapat terjaga.

"Smart city ini nantinya akan bisa mempermudah dalam pemenuhan pelayanan dasar, pembangunan infrastuktur dan bagaimana tata kelolanya, dengan melibatkan masyarakat untuk mencari solusi-solusi pengelolaannya dengan tepat," pungkasnya. (hrd)
Lebih baru Lebih lama
Advertisement