KOTABARU - Kepala Dinas Pertanian
Kotabaru Kalsel, Ir. Khairuddin
menyatakan Pemerintah Pusat dari dulu sampai saat ini selalu memberikan
bantuan Khusus di antara sektor
Pertanian, semoga ke depan tetap berlanjut, dan bantuannya selalu mengalami
peningkatan setiap tahun, ujarnya diruang kerjanya, pekan lalu. Tujuan ke depan
untuk mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan berbasis sumber daya
lokal-meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan dan meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani.
Permasalahan yang dihadapi ada 12
klasifikasi, lanjut, Khairuddin antara lain;
Meningkatnya kerusakan lingkungan dan
perubahan iklim Global,Ketersediaan Infra Struktur, Sarana dan Prasarana,
lahan, air,Status dan luas Kepemilikan lahan, Sistem Pembenihan dan Pembibitan
belum berjalan optimal, Keterbatasan Akses Petani terhadap Permodalan,
Tingginya suku Bunga Usaha Tani, Lemahnya kapasitas dan kelembagaan Pertani dan
penyuluh, Masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energi, Belum
berjalannya divesifikasi pangan d.engan baik, Rendahnya Nilai Tukar Petani,
Belum terpadunya antar sektor dalam menunjang pembangunan Pertanian , Kurang
optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi Pertanian, bebernya.
Ir Khairuddin mengungkapkan, lahan
kering diperuntukan budidaya pertanian untuk pengembangan palawija dan tanaman
atau hortikultura. Lahan kering ini berada diketinggian kurang dari 1000 Meter
DPL (di atas permukaan laut), Kelerengan < 15 % Kedelaman tanah lebih dari
30 Cm, lahankering kering ini baik untuk produksi tanaman, Buah-buahan dan
hortikultura.Lahan ini dikabupaten Kotabaru mencapai 18.177 Ha, keberadaannya
di kecamatan Sungai Durian, Pamukan Utara, Pamukan Selatan , Sampanahan,
Kelumpang Hulu, Kelumpang Hilir dan kelumpang Selatan.
Sedangkan, Lahan basah diperuntukkan
pengembangan Hortikultura letak kawasan lebih tinggi dari 1000 Meter DPL< 8%
kedalaman lebih dari 30 Cm. Lahan basah ini berada dikecamatan pulau laut
utara, P Laut Timur, P Laut Tengah, Pulau Sebuku, Kelumpang hilir, Kelumpang
Utara, Kelumpang tengah, Sampanahan, Pamukan Selatan.Luas lahan basah ini
25.657 Ha sektor pertanian melingkupi sektor Tanaman Pangan, Holtikultura,
perkebunan, Kehutanan, Peternakan dan perikanan, ujarnya.
Hasil masing-masing sektor setiap
tahun meningkat, tahun 2014 tanaman pangan mempunyai produksi besar adalah padi
sawah mencapai 47.503 Ton, dan rata-rata 47, 32 Kw/Ha. Holtikultura berupa
tanaman sayuran, buah-buahan, tanaman obat-obatan dan tanaman hias . dalam
konfrirmasi wartawan media ini menyempatkan untuk menanyakan tentang strategi
penanaman benih kedelai, jagung dan Padi.
Untuk kedelai dan jagung sudah
diterima masing-masing kelompok tani bulan April yang lewat suplay bibit padi
realisasinya diserahkan bulan agustus 2016 depan benih kedelai/Ha diberikan
bantuan 40 Kg, RHZOBIUM/Ha 4 Sachet, Herbisida/Ha 3 Liter, Pupuk Organik Cair (
POC )/ Ha 2 Liter, Kapur penyubur Tanah Pertanian/Ha 4 Kg, Pestisida/Ha 1
Liter, Bibit Padi/Ha 15 Kg lahan pertanian. Dipertanyakan adanya penumpukan
benih kedelai dan bibit jagung yang belum tertanam disalah satu kecamatan dalam
kabupaten kotabaru ( Kecamatan P. Laut barat ). 6 desa kelompok tani ( POKTAN ) semua telah menerima komoditi benih dan bibit
kedelai dan jagung bulan april yang lalu.
Diinformasikan oleh media ini masih
menumpuk dirumah POKTAN masing2 dikhawatirkan penumpukan tersebut beralih
fungsi tidak ditanam (Dijual). Antisipasi kedepan (Ir. Khoiruddin) Menjadwalkan tim Tekhnis Pertanian untuk Ceking Kontrol nyata dilapangan
Kamis 14 Juli, salah satu tim tekhnis
kasi yang membidangi benih kedelai ( Harnoko ) mengakui dan membenarkan salah
satu oknum Kelompok Tani ada yang menjual tetapi nilainya tidak terlalu
berarti. Jumlah lahan POKTAN sekecamatan Pulau laut barat 850 Ha, per Ha
diberikan Bantuan 40 Kg Kasi bidang kedelai menotalkan jumlah bantuan kedelai
34 Kg atau 34 Ton informasi yang diketahui melalui media jumlah terjual oleh
oknum yang dimaksud hanya 1800 Kg, dibandingkan jumlah bantuan 34 Ton itu masih
kecil kata Harnoko.
Kepala
Dinas Kabupaten kotabaru menurunkan tim tekhnis untuk klarifikasi masalah
informasi tersebut, kalau itu benar maka itu sudah melanggar aturan yang
berlaku. Kami harapkan petugas lapangan dan pendamping terkait PPL, Babinsa,
BPP, Menteri Tani agar bisa memberikan bantuan, Pengawasan, Bimbingan, arahan
dan petunjuk sesuai harapan bersama untuk mensukseskan program pertanian ini
sehingga produktivitas yang ingin dicapai berhasil maksimal. (Syaf/Jamal)