Surabaya Newsweek- Belum jelasnya penggelolaan Rumah Susun
Sederhana Sewa ( Rusunawa ) Gununganyar milik Pemprop Jatim, yang rencananya
akan dikelola oleh Pemkot Surabaya, masih
menuai kendala hingga saat ini, untuk itu anggota Komisi C DPRD Surabaya
Vinsensius, minta pemerintah kota membangun sendiri rumah susun (rusun) untuk
warga yang belum punya tempat tinggal, Sebab, selain mengandalkan APBD Kota
Surabaya, anggaran pembangunan rusun itu bisa dari pusat.
“Apa
susahnya membangun sendiri. Toh anggarannya juga bisa dari APBN, Pemkot
Surabaya tinggal menyiapkan lahannya,” kata Vinsensius.
Hal ini dia
sampaikan menyikapi belum adanya titik temu antara Pemkot Surabaya dengan
Pemprov Jatim soal, retribusi sewa rusunawa Gununganyar. Untuk kepentingan warga Surabaya
yang belum punya rumah, pemkot mengajukan retribusi sewa Rp 50.000 per bulan.
Namun,
Pemprov Jatim sebagai pemilik rusun Gununganyar menilai, pengajuan oleh, Pemkot
Surabaya itu terlalu rendah. Sebab tidak sebanding dengan biaya operasional dan
perawatan.
Menurut
Awey, sapaan Vinsensius, saat ini masih banyak warga miskin di Surabaya yang
belum punya tempat tinggal. Karena itu, sebutnya, ketimbang bergantung kepada
pihak lain, lebih baik pemkot membangun sendiri.
Bahkan,
tambah dia, Pemkot Surabaya sudah saatnya membangun rumah susun sederhana
milik (rusunami), bukan rusunawa lagi. Pasalnya, lambat laun harga tanah di
Surabaya terus naik, sehingga kecil kemungkinan bagi warga kurang mampu untuk
membeli dan membangun tempat tinggal.
“Yang
seperti ini butuh intervensi pemerintah. Yakni, dengan memberikan subsidi atau
pinjaman ringan bagi para keluarga tidak mampu untuk membelinya. Ingat, hal
pokok bagi mereka bukan hanya sandang dan pangan. Tapi juga papan (tempat
tinggal),” tandasnya.
Terkait hal
itu, dia mendesak Pemkot Surabaya segera menetapkan zona-zona khusus untuk
rusunami di sejumlah wilayah. Tujuannya, agar tanah tidak dikuasai pengembang,
yang tentu akan menaikkan nilai harga atas tanah tersebut.
Kalaupun
pemkot belum bisa membangun, tambah Awey, minimal sudah ada zona khusus untuk
rusunami . "Mumpung belum kedahuluan pengembang. Sebab, begitu dikuasai
pengembang dan dibangun, harga tanah akan naik lagi. Sehingga mustahil pemkot
membangun,” tutur dia.
Diberitakan,
Pemkot Surabaya berharap bisa mengelola rusunawa Gununganyar, atau paling tidak
bisa menempatkan warganya di sana. Pasalnya, saat ini banyak warga kurang mampu
yang tidak punya tempat tinggal. Malah, beberapa di antara mereka masih
menempati wilayah stren kali.
Terkait itu,
anggota Komisi C Mochamad Machmud mengatakan, keinginan Pemkot Surabaya atas
rusunawa Gunungayar cukup beralasan. Pasalnya rusun tersebut berada di wilayah
Surabaya.
“Toh misinya
bagus, untuk warga kurang mampu yang ada di stren kali,” ujar Machmud.
Kalau
pertimbangan biaya operasional yang dipakai Pemprov Jatim sebagai alasan, ucap
Machmud, mestinya tidak menjadi soal. Sebab, begitu pengelolaan beralih ke
pemkot, maka seluruh biaya operasional dan perawatan jadi tanggung jawab Pemkot
Surabaya,”tambahnya. ( Ham )